3 Cara Pelepasan Aktiva Tetap Dan Cara Jurnalnya

pelepasan aktiva tetap

Aktiva tetap merupakan aset atau harta berwujud yang dimiliki badan usaha yang masa manfaatnya lebih dari setahun atau satu periode akuntansi, dan digunakan sebagai sarana penunjang kegiatan operasional perusahaan dan tidak diperjual belikan. Karena masa manfaatnya yang panjang aktiva tetap mengalami penyusutan yang dapat mengurangi nilai dari aktiva tersebut bahkan sampai tak memiliki nilai dan kehilangan dari kegunaanya tersebut. Biasanya perusahaan akan melakukan pelepasan aset ketika aset tetap tersebut telah kehilangan kegunaannya. Aset-aset tersebut bisa dilepas perusahaan melalui cara dibuang, dijual atau ditukar tambah dengan aset serupa. Biasanya saat aset dilepaskan, penyusutan yang belum dicatat untuk periode bersangkutan dicatat sampai tanggal pelepasan. Dengan demikian nilai buku pada tanggal pelepasan dapat dihitung sebagai selisih antara harga perolehan aset tersebut dan akumulasi penyusutannya.

Jika harga pelepasan lebih besar dari pada nilai buku, maka dianggap untung. Namun, jika harga pelepasan lebih kecil maka dianggap rugi. Keuntungan atau kerugian tersebut dilaporkan pada perhitungan laba rugi sebagai pendapatan dan keuntungan lain-lain atau beban dan kerugian lain-lain pada tahun pelepasan. Sebagai bagian dari ayat pelepasan, saldo dalam perkiraan aktiva dan akumulasi penyusutan untuk aktiva tetap tersebut dapat dihapuskan.

Lalu, Bagaimana pencatatan aktiva tetap tersebut ketika terjadi pelepasan?

1. Pelepasan Dengan Cara Pembuangan

Pembuangan aktiva tetap dapat dilakukan apabila aset tesebut tidak berguna lagi bagi perusahaan serta tidak memiliki nilai jual. Jika aset tersebut belum disusutkan secara penuh, maka harus terlebih dahulu melakukan jurnal penyusutan sebelum aktiva tersebut dibuang dan dihapus dari catatan akuntansi perusahaan. Hal ini tidak akan menimbulkan keuntungan ataupun kerugian yang harus diakui dalam catatan akuntansi karena aset telah disusutkan secara penuh dan tidak memiliki nilai sisa (salvage value).

Contoh kasus:

Dibuang (sepenuhnya sudah disusutkan)

Sebuah peralatan yang dibeli dengan harga Rp 5.000.000 telah disusutkan sepenuhnya pada akhir periode. Pada awal Februari mesin tersebut dibuang. Jurnal untuk mencatat pembuangan aktiva tetap ini adalah:

Nama PerkiraanDebetKredit
Akumulasi penyusutan – PeralatanRp.5.000.000
PeralatanRp.5.000.000

Dibuang (belum sepenuhnya disusutkan)

Sebuah peralatan yang dibeli dengan harga Rp.3.000.000,- disusutkan dengan tarif tahunan garis lurus 10%. Setelah ayat jurnal penyesuaian akhir Desember 2019, saldo akumulasi penyusutan peralatan sebesar Rp.2.000.000 sehingga masih ada nilai buku sebesar Rp.1.000.000. Kemudian pada awal Maret 2020 peralatan tersebut dibuang/dihapuskan. Jurnal untuk kasus ini adalah:

Sebelum perusahaan menghapuskan peralatan, perusahaan terlebih dahulu menjurnal beban penyusutan dari awal tahun sd tanggal penghapusan diawal Maret dengan rumus:

(harga beli x tarif garis lurus 10%) x (jumlah bulan dari awal tahun sd tanggal penghapusan dibagi 12)

= (3.000.000 x 10% x 3 / 12) = 75.000

Beban penyusutan = Rp.75.000

Nama PerkiraanDebetKredit
Beban penyusutan – Peralatan75.000
Akumulasi penyusutan – Peralatan75.000

Jurnal penghapusan

Nama PerkiraanDebetKredit
Akumulasi penyusutan – Peralatan2.075.000
Kerugian atas pelepasan aktiva tetap925.000
Peralatan3.000.000

Akumulasi penyusutan peralatan = penyusutan 2019 + beban penyusutan 2020

2. Pelepasan Dengan Cara Penjualan

Jika aktiva tetap sudah tidak digunakan lagi tetapi masih memiliki nilai sisa, maka aktiva tersebut dapat dijual. Penjualan aktiva tetap ini dapat menimbulkan keuntungan jika dijual di atas nilai buku, atau menimbulkan kerugian jika dijual di bawah nilai buku dan impas jika dijual setara dengan nilai buku. Keuntungan atau kerugian akan dilaporkan pada laporan laba rugi sebagai pendapatan lain-lain atau kerugian lain-lain.

Contoh kasus:

Sebuah peralatan yang dibeli dengan harga Rp.3.000.000 disusutkan dengan metode garis lurus sebesar 10% setiap tahunnya. Peralatan tersebut dijual secara tunai pada akhir tahun keempat pemakaiannya. Saldo akumulasi penyusutan pada saat penjualan terjadi adalah Rp.2.400.000,-. Nilai buku peralatan tersebut adalah Rp 600.000. Jurnal pada kasus ini bisa dibuat menjadi 3 kondisi tergantung pada nilai jualnya, yaitu:

1. Jurnal jika peralatan dijual seharga nilai buku yaitu Rp.600.000 (impas)

Nama PerkiraanDebetKredit
Kas600.000
Akumulasi penyusutan – Peralatan2.400.000
Peralatan3.000.000

2. Jurnal jika peralatan dijual seharga dibawah nilai buku yaitu Rp.400.000 (rugi)

Nama PerkiraanDebetKredit
Kas400.000
Akumulasi penyusutan – Peralatan2.400.000
Kerugian atas penjualan aktiva200.000
Peralatan3.000.000

3. Jurnal jika peralatan dijual seharga diatas nilai buku, misal Rp.800.000 (untung)

Nama PerkiraanDebetKredit
Kas800.000
Akumulasi penyusutan – Peralatan2.400.000
Peralatan3.000.000
Keuntungan atas penjualan aktiva200.000

3. Pelepasan Dengan Cara Pertukaran

Selain dibuang atau dijual, pelepasan juga bisa dengan cara pertukaran. Perusahaan menukar aktiva lamanya dengan aktiva baru dengan mempertimbangkan harga pasar aktiva lama. Pertukaran ini dapat terjadi baik antara aktiva tetap yang sejenis ataupun yang tidak sejenis. Nilai tukar tambah (trade-in allowance), dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai buku aktiva tetap lama. Nilai yang tersisa atau jumlah terutang atas transaksi pertukaran ini dapat dibayar secara tunai atau dicatat sebagai kewajiban. Pertukaran aset atau aktiva tetap seperti ini juga menimbulkan keuntungan atau kerugian yang perlu diakui dalam catatan akuntansi pada saat pertukaran terjadi.

Contoh kasus:

Perusahaan menukar mesin lama yang dimiliki dengan mesin yang baru. Mesin lama diperoleh dengan harga Rp.50.000.000, akumulasi penyusutan dari mesin lama tersebut Rp.25.000.000. Sedangkan untuk harga mesin yang baru didapat dengan harga Rp.55.000.000, sehingga kas yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mesin baru sebesar Rp.32.000.000

Dalam kasus diatas perusahaan mengalami kerugian atas pertukaran sebesar Rp.2.000.000, maka jurnal yang dicatat adalah:

Nama PerkiraanDebetKredit
Mesin baru55.000.000
Akumulasi penyusutan – Peralatan25.000.000
Kerugian atas pertukaran mesin2.000.000
Mesin lama50.000.000
Kas32.500.000

Untuk membantu pekerjaan Anda, Krishand memiliki Software dengan nama “Krishand Fixed Asset” yang dapat mempermudah Anda dalam pencatatan aktiva tetap. Krishand Fixed Asset juga dapat digunakan untuk menghitung biaya penyusutan aktiva tetap baik secara komersial maupun fiskal. Disamping itu, program ini dapat juga digunakan untuk mengelola mutasi fisik aktiva tetap. Anda bisa mendapatkan informasi kondisi aktiva dan posisi aktiva berada meliputi cabang, lokasi, area, departemen, dan pemakai.

(AK-2107)