Akuntansi merupakan kata umum yang sering digunakan dalam pencatatan suatu data keuangan. Akuntansi memiliki beberapa turunan/cabang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, salah satunya adalah akuntansi sewa. Akuntansi sewa memberikan manfaat yang signifikan bagi perusahaan dan pemangku kepentingan lainnya. Penting untuk diingat bahwa manfaat ini dapat bervariasi tergantung pada jenis sewa, ukuran perusahaan, dan konteks bisnis tertentu. Kesesuaian penerapan akuntansi sewa juga bergantung pada kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku di yurisdiksi yang bersangkutan. Dalam artikel ini akan dibahas pengertian akuntansi sewa lebih dalam lagi, simak hingga akhir agar lebih mamahami akuntansi sewa.
Pengertian Akuntansi Sewa
Pengertian akuntansi sewa (lease accounting) adalah proses pencatatan, pengukuran, dan pelaporan transaksi sewa dalam laporan keuangan suatu entitas. Transaksi sewa melibatkan penyewa (lessee) yang membayar pemilik aset (lessor)untuk menggunakan aset tersebut dalam periode waktu tertentu. Untuk pembahasan leasing sudah kami bahas pada artikel kami sebelumnya dengan judul pengertian leasing dan manfaatnya untuk pembahasan selengkapnya.
Jenis Akuntansi Sewa
Dalam konteks akuntansi sewa, terdapat dua jenis sewa utama:
- Sewa Operasional
Sewa operasional melibatkan penggunaan aset untuk jangka waktu tertentu tanpa adanya transfer kepemilikan secara substansial ke penyewa. Pemilik aset tetap memegang kepemilikan atas aset tersebut, dan setelah berakhirnya masa sewa, aset kembali ke pemilik atau dapat diperpanjang.
- Sewa Pembiayaan (Finansial)
Sewa pembiayaan melibatkan transfer kepemilikan secara substansial ke penyewa pada akhir masa sewa. Sewa pembiayaan seringkali mirip dengan pembiayaan pembelian aset, di mana penyewa secara efektif memegang kepemilikan aset setelah pembayaran sewa berakhir.
Langkah Akuntansi Sewa
Proses akuntansi sewa melibatkan beberapa langkah:
- Pencatatan Awal
Aset dan kewajiban diakui di neraca pada awal masa sewa berdasarkan nilai sekarang dari pembayaran sewa masa depan.
- Pembayaran Sewa
Pembayaran sewa dicatat sesuai dengan ketentuan kontrak sewa, baik sebagai pengurangan utang atau sebagai biaya sewa.
- Pembebanan dan Pengakuan Pendapatan
Pada laporan laba rugi, biaya sewa diakui sepanjang masa sewa dan mungkin dibagi menjadi unsur penyewaan dan unsur bunga (khususnya dalam sewa pembiayaan).
- Pengungkapan
Perusahaan wajib mengungkapkan informasi terkait sewa dalam catatan laporan keuangan, seperti jumlah sewa masa depan, kebijakan akuntansi, dan informasi lain yang relevan.
Peraturan Akuntansi Sewa
Peraturan akuntansi sewa dapat berbeda tergantung pada yurisdiksi dan standar akuntansi yang diterapkan. Beberapa standar akuntansi yang penting dalam konteks sewa adalah IFRS 16 (International Financial Reporting Standards) dan ASC 842 (Accounting Standards Codification) yang diterapkan oleh International Accounting Standards Board (IASB)dan Financial Accounting Standards Board (FASB) masing-masing.
IFRS 16
IFRS 16 adalah standar akuntansi internasional yang mulai berlaku efektif mulai 1 Januari 2019. Di bawah IFRS 16, sebagian besar sewa, termasuk sewa operasional, harus diakui di neraca sebagai aset dan kewajiban keuangan. Penyewa diharuskan mengakui aset sewa yang diakui di neraca sebagai aset dengan nilai tercatat setara dengan nilai kini pembayaran sewa masa depan.
ASC 842
ASC 842 adalah standar akuntansi yang diterapkan oleh FASB dan berlaku untuk entitas di Amerika Serikat. Seperti IFRS 16, ASC 842 mengharuskan penyewa mengakui aset dan kewajiban di neraca untuk sebagian besar kontrak sewa. ASC 842 memerlukan pengungkapan tambahan dalam laporan keuangan untuk memberikan informasi yang lebih rinci tentang sewa.
Manfaat Penerapan Akuntansi Sewa
Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penerapan akuntansi sewa:
- Pemantauan Kewajiban Keuangan
Akuntansi sewa membantu perusahaan untuk memantau dan melaporkan kewajiban keuangan yang terkait dengan sewa, baik itu sewa operasional maupun pembiayaan. Hal ini memberikan gambaran yang lebih lengkap dan transparan tentang posisi keuangan perusahaan.
- Penyajian Informasi yang Lebih Akurat
Penyewa yang menerapkan akuntansi sewa, terutama di bawah standar seperti IFRS 16 dan ASC 842, harus mengakui aset dan kewajiban sewa di neraca. Ini membantu menyajikan informasi yang lebih akurat tentang kekayaan dan kewajiban perusahaan.
- Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
Informasi akuntansi sewa yang lebih rinci dan akurat dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan strategis terkait pengelolaan aset, alokasi sumber daya, dan perencanaan keuangan.
- Pengelolaan Risiko yang Lebih Efektif
Dengan memahami secara jelas kewajiban dan tanggung jawab yang terkait dengan sewa, perusahaan dapat lebih efektif mengelola risiko yang terkait dengan perubahan kondisi pasar atau bisnis.
- Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi
Penerapan akuntansi sewa membantu perusahaan untuk mematuhi standar akuntansi yang berlaku, seperti IFRS 16 dan ASC 842. Ini penting untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan dari pemangku kepentingan eksternal, seperti investor dan kreditor.
- Transparansi Keuangan
Penyajian yang lebih terinci tentang transaksi sewa dalam laporan keuangan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, memberikan informasi yang lebih jelas kepada pemangku kepentingan.
- Analisis Kinerja Lebih Mendalam
Akuntansi sewa memungkinkan analisis yang lebih mendalam tentang dampak transaksi sewa terhadap kinerja keuangan dan operasional perusahaan, membantu manajemen dalam membuat keputusan yang lebih baik.
Demikian artikel mengenai akuntansi sewa, jika perusahaan Anda sedang mencari program yang dapat anda gunakan untuk penjurnalan dan pembuatan laporan keuangan Anda dapat menggunakan Krishand General Ledger. Dengan Krishand General Ledger Anda dapat melakukan penginputan jurnal, hingga penarikan laporan buku besar, neraca saldo hingga laporan keuangan. Klik Krishand Software untuk membuka website kami dan coba download program trialnya secara gratis . Semoga bermanfaat.
JP2311
Lihat Juga: Software Krishand Payroll