Dalam menghadapi suatu krisis, pemerintah dan bank sentral harus menanggung beban yang besar, baik dalam hal pembiayaan maupun biaya. Beban ini dapat berupa pembiayaan untuk stimulus ekonomi, biaya untuk bailout perusahaan yang bermasalah, atau biaya untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak. Burden sharing merupakan kebijakan yang dapat membantu pemerintah dan bank sentral untuk mengurangi beban tersebut. Kebijakan ini dilakukan dengan cara berbagi beban atau biaya antara pemerintah dan bank sentral. Untuk itu simak artikel mengenai pengertian Burden sharing
Pengertian Burden Sharing
Pengertian burden sharing adalah kebijakan yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih untuk berbagi beban atau biaya yang timbul dari suatu kegiatan atau peristiwa. Dalam konteks ekonomi, burden sharing dapat dilakukan oleh pemerintah dan bank sentral untuk berbagi beban pembiayaan atau biaya dalam menghadapi suatu krisis.
Manfaat Burden Sharing
Burden sharing dapat memberikan keuntungan bagi pemerintah dan bank sentral dalam menghadapi suatu krisis. Manfaat burden sharing antara lain:
- Burden sharing dapat mengurangi beban pembiayaan atau biaya yang harus ditanggung oleh pemerintah dan bank sentral. Hal ini karena beban tersebut dibagi antara pemerintah dan bank sentral.
- Burden sharing dapat membantu menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan. Hal ini karena beban pembiayaan atau biaya krisis yang berkurang dapat mengurangi tekanan pada pasar keuangan.
- Burden sharing dapat meningkatkan kepercayaan investor. Hal ini karena menunjukkan bahwa pemerintah dan bank sentral bekerja sama untuk mengatasi krisis.
Mekanisme Burden Sharing
Mekanisme burden sharing adalah cara-cara yang dilakukan oleh pemerintah dan bank sentral untuk berbagi beban atau biaya dalam menghadapi suatu krisis. Mekanisme burden sharing dapat bervariasi, tergantung pada jenis krisis dan kondisi perekonomian.
Secara umum, mekanisme burden sharing dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
- Mekanisme langsung
- Mekanisme tidak langsung
Mekanisme langsung adalah mekanisme burden sharing di mana pemerintah dan bank sentral secara langsung bekerja sama untuk berbagi beban atau biaya. Mekanisme ini dapat dilakukan dengan cara:
- Pemerintah membeli SBN (Surat Berharga Negara) dari bank sentral
- Bank sentral memberikan pinjaman kepada pemerintah
- Pemerintah dan bank sentral bekerja sama untuk mengeluarkan kebijakan fiskal dan moneter yang mendukung pemulihan ekonomi
- Pemerintah dan bank sentral bekerja sama untuk memberikan restrukturisasi utang kepada perusahaan atau individu yang terdampak krisis
Mekanisme tidak langsung adalah mekanisme burden sharing di mana pemerintah dan bank sentral tidak secara langsung bekerja sama untuk berbagi beban atau biaya. Mekanisme ini dapat dilakukan dengan cara:
- Pemerintah memberikan jaminan kepada bank sentral untuk membeli SBN (Surat Berharga Negara)
- Bank sentral memberikan dukungan likuiditas kepada pasar keuangan
- Bank sentral membeli atau menjual valuta asing untuk mempengaruhi nilai tukar mata uang
Burden Sharing di Indonesia
Burden sharing di Indonesia adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dan Bank Indonesia untuk berbagi beban pembiayaan atau biaya dalam menghadapi pandemi COVID-19. Kebijakan ini disepakati melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia pada tanggal 27 April 2020.
Prinsip burden sharing di Indonesia adalah sebagai berikut:
- Pemerintah dan Bank Indonesia harus bekerja sama secara erat untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan.
- Pemerintah harus bertanggung jawab terhadap pengelolaan APBN secara berkelanjutan.
- Bank Indonesia harus menjaga independensinya dalam menjalankan kebijakan moneter.
Dampak burden sharing di Indonesia antara lain:
- Membantu pemerintah mengurangi beban pembiayaan APBN.
- Membantu menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan.
- Meningkatkan kepercayaan investor.
Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan, total nilai pembelian SBN oleh Bank Indonesia dalam rangka burden sharingmencapai Rp1.104,85 triliun hingga akhir tahun 2022. Hal ini telah membantu pemerintah mengurangi beban pembiayaan APBN sebesar Rp29 triliun hingga Rp30 triliun.
Burden sharing merupakan kebijakan yang penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan dalam menghadapi suatu krisis. Kebijakan ini telah terbukti efektif dalam membantu Indonesia menghadapi pandemi COVID-19.
Burden Sharing di Negara Lain
Burden sharing telah diterapkan di berbagai negara, baik dalam skala besar maupun kecil. Berikut adalah beberapa contoh burden sharing di negara lain:
- Amerika Serikat
Pada tahun 2008, pemerintah Amerika Serikat dan bank-bank sentral G7 melakukan burden sharing untuk membantu menyelamatkan Lehman Brothers, salah satu bank investasi terbesar di dunia. Kebijakan ini dilakukan dengan cara bank-bank sentral G7 membeli SBN dari pemerintah Amerika Serikat.
- Yunani
Pada tahun 2010, pemerintah Yunani dan Uni Eropa melakukan burden sharing untuk membantu Yunani dalam mengatasi krisis keuangan. Kebijakan ini dilakukan dengan cara Uni Eropa memberikan pinjaman kepada pemerintah Yunani.
Demikianlah artikel mengenai pengertian Burden Sharing. Dalam menghadapi krisis, beban pembiayaan yang besar seperti stimulus ekonomi, bailout perusahaan, dan perbaikan infrastruktur sering kali ditanggung pemerintah dan bank sentral. Namun, melalui kebijakan burden sharing, kedua pihak ini dapat saling meringankan beban dengan cara berbagi biaya krisis. Ini bisa dilakukan lewat pemerintah membeli surat berharga negara dari bank sentral, pinjaman bank sentral ke pemerintah, atau kerja sama kebijakan fiskal dan moneter. Manfaatnya? Beban berkurang, ekonomi dan keuangan lebih stabil, dan investor makin percaya. Kebijakan ini sukses diterapkan di Indonesia saat pandemi dan negara lain seperti AS dan Yunani, menunjukkan peran penting burden sharing dalam menjaga kestabilan ekonomi saat krisis melanda.
Punya masalah dengan pengelolaan data penggajian, akuntansi, dan pajak? Kunjungi website kami, Krishand Software, dan download versi trial programnya secara gratis. Semoga bermanfaat!
Lihat Juga: Program Payroll