Pengertian Pasar Monopolistik

Pengertian Pasar MonopolistikPasar persaingan monopolistik atau bisa disebut pasar monopolistik merupakan salah satu dari struktur pasar yang ada. Pasar monopolistik termasuk jenis pasar persaingan tidak sempurna dan pasar ini dikembangkan karena adanya ketidakpuasan produsen di persaingan pasar sempurna dan pasar monopoli. Jika diamati, struktur pasar monopolistik ada kemiripan dengan pasar persaingan sempurna, hanya saja para produsen di pasar ini lebih berpartisipasi dalam menghasilkan sebuah produk yang berbeda dan memiliki karakteristik.

Pasar monopolistik memiliki banyak penjual yang hanya menawarkan satu jenis produk dengan kualitas, ukuran dan juga bentuk yang berbeda. Konsumen akan merasakan adanya sebuah perbedaan khas dari produk yang ditawarkan oleh masing-masing produsen.

Untuk melihat perbedaan produknya, bisa dilihat dari jangka waktu penjualan produk, ketersediaan komoditas, kemudahan mengaksesnya, lokasi untuk mendapatkan komunitas, dan sebagainya. Produk yang dijual di pasar monopolistik sering kali kita jumpai seperti alat kosmetik, obat-obatan, pakaian, dan masih banyak lagi.

Pengertian Pasar Monopolistik

Pengertian pasar monopolistik merupakan suatu struktur pasar yang di dalamnya terdapat banyak produsen yang menjual produk yang sama dengan produsen lainnya namun produk dari tiap produsen memiliki beberapa aspek pembeda seperti kualitas, corak, bentuk, warna produk hingga spesifikasi yang ditawarkan. Dengan kata lain, pasar ini sangat banyak jumlah produsennya namun setiap produk yang dijual memiliki perbedaan dan ciri khas masing-masing.

Dalam pasar monopolistik semua penjual bersaing dengan maksimal dan harga yang ada biasanya tidak menggunakan mekanisme pasar, karena akan ditentukan langsung oleh penjual.

Pasar monopolistik berada di antara dua jenis pasar, yaitu pasar monopoli dan pasar persaingan sempurna. Oleh karena itu, pasar monopolistik mengandung unsur dan sifat-sifat yang berasal dari kedua pasar tersebut.

Ciri-Ciri Pasar Monopolistik

  1. Adanya Diferensiasi Produk

Diferensiasi produk adalah upaya produsen dalam membedakan suatu produk dengan produk pesaing, dengan tujuan memberikan suatu daya tarik ke konsumen. Diferensiasi produk merupakan salah satu ciri dari pasar monopolistik, di mana produk serupa namun memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari bentuk, corak, ukuran, kualitas, dan lainnya. Setiap produsen akan memberikan sentuhan khusus yang menjadikan ciri khas pada produk yang dihasilkan.

  1. Memiliki Jumlah Produsen Yang Banyak

Produsen di dalam pasar monopolistik sangatlah banyak dan beragam. Banyaknya jumlah produsesn bisa dilihat dari banyaknya merek dari suatu produk yang sama. Banyaknya jumlah produsen menciptakan pembagian pasar relatif kecil, dan produsen harus siap dalam hal itu. Selain itu, produsen juga tidak mempunyai kuasa penuh untuk menentukan harga di pasaran karena harus memperhatikan harga dari produsen lain.

  1. Persaingan Tidak Berdasar Pada Harga

Produsen cenderung tidak bisa mempermainkan harga di pasaran, kecuali ada suatu konsensus atau kesepakatan bersama dengan produsen lain. Oleh sebab itu, persaingan yang terjadi di pasar monopolistik lebih mengarah kepada ciri khas produk seperti bentuk, corak, ukuran, kualitas, dan kelebihan dari masing-masing produk.

Jika ingin memainkan harga, maka produsen harus bisa meyakinkan para konsumen bahwa produknya lebih unggul dari produk yang ditawarkan produsen lain.

  1. Produsen Mempunyai Sedikit Kuasa Untuk Mempengaruhi Harga

Pada pasar monopolistik, produsen bisa saja mempengaruhi harga, namun pengaruhnya sangat kecil dibandingkan dengan pasar monopoli dan pasar oligopoli. Pengaruh harga di pasar ini sangat bergantung dari sifat produk yang ditawarkan. Jika harga produk yang ditawarkan lebih tinggi dari harga pasar dan produk yang ditawarkan memiliki corak, kualitas dan juga bentuk yang lebih menarik dari produk serupa yang ditawarkan produsen lain, produsen tetap dapat menarik konsumen meski dengan jumlah yang sedikit.

Seperti halnya konsumen yang hobi dengan ikan hias, meski jenis ikan yang ditawarkannya sama, namun jika penjual menawarkan ikan dengan corak yang lebih menarik, maka penjual dapat mempengaruhi harga.

  1. Kebebasan Untuk Masuk dan Keluar Pasar

Produsen yang ada di dalam pasar monopolistik memiliki kebebasan untuk masuk dan keluar pasar. Hal ini dikarenakan produk-produk yang di tawarkan oleh pasar ini banyak yang serupa, sehingga jika satu produsen keluar pasar, maka konsumen tidak akan kesulitan mencari produk serupa karena masih ada produk dari produsen lain.

Dan bagi produsen baru, memasuki pasar ini tidak perlu memiliki modal yang besar, dibantu dengan kualitas produk yang baik dan harga yang ditawarkan terjangkau, konsumen akan menerima kehadiran produsen tersebut.

  1. Promosi Yang Aktif

Setiap produsen yang ada di pasar monopolistik memiliki keunggulan produknya masing-masing, oleh sebab itu dibutuhkan promosi yang aktif dari tiap produsen. Iklan dan promosi membantu konsumen mengetahui keunggulan produk yang ditawarkan produsen dengan produk serupa yang ditawarkan produsen lain. Jika produsen tidak aktif mempromosikan produknya, maka produsen tidak akan mampu bertahan pada persaingan pasar monopolistik ini.

Contoh-Contoh Pasar Monopolistik

Restoran Cepat Saji

McDonalds, KFC, A&W dan restoran sejenisnya menawarkan produk yang serupa, seperti ayam goreng. Namun untuk menarik minat konsumen, mereka bersaing dari segi harga, rasa, kualitas, dan juga fasilitas.

Pasar Air Mineral

Di Indonesia banyak sekali jenis air mineral kemasan yang dijual di pasar seperti Aqua, VIT, Le Minerale dan lainnya, bahkan hampir seluruh masyarakat mengkonsumsinya sehari-hari. Pasar air mineral masuk ke dalam pasar monopolistik karena tiap produsen menawarkan produk yang sama namun dengan kelebihannya masih-masing.

Industri Sabun Dan Sampo

Sering kita temukan berbagai merek yang berbeda dari produk sabun dan sampo. Walaupun kegunaan dan fungsinya sama, namun tiap produk memiliki varian yang berbeda. Untuk menghadapi persaingan, produsen menawarkan ciri khas produknya masing-masing, bisa dari aroma atau wanginya maupun kandungan yang terdapat pada produk.

Selain contoh di atas, masih banyak lagi contoh pasar monopolistik seperti hotel, industri sepatu, industri pakaian, industri roti dan lain-lain.

Demikianlah artikel mengenai pengertian pasar monopolistik. Sebagai pelaku bisnis, sangat penting mempelajari jenis dan juga struktur-struktur pasar yang ada, karena hal tersebut dapat memberi wawasan dan juga berpengaruh terhadap bisnis yang dijalankan.

Kunjungi artikel menarik lainnya di blog Krishand. Untuk membantu aktivitas pekerjaan Anda, gunakanlah software Krishand. Krishand memiliki banyak pilihan software yang dapat membantu Anda dari mulai perhitungan gaji karyawan, perhitungan pajak, pencatatan laporan keuangan, kontrol stok barang, pembuatan invoice dan lainnya. Untuk melihat pilihan software Krishand kunjungi www.krishandsftware.com.

AK-2306