Mengenal Double Entry System Dalam Akuntansi

Double Entry System

Dalam dunia akuntansi ada yang dikenal dengan istilah double entry system atau sistem pencatatan ganda. Sistem ini merupakan salah satu metode yang dapat dilakukan oleh seorang accounting dalam mencatat transaksi keuangan perusahaan.

Sistem pencatatan ganda atau double entry system merupakan suatu metode yang banyak digunakan dalam dunia bisnis, bahkan sudah dijadikan standar dalam pencatatan keuangan perusahaan.

Sistem double entry biasa dikenal dengan ciri yaitu semua transaksi dicatat (berpasangan) dalam bentuk debet dan kredit, dan jumlah keduanya harus sama.

Pengertian Double Entry System

Double Entry System merupakan suatu konsep dalam pencatatan transaksi keuangan yang setiap transaksi di dalamnya melibatkan minimal dua akun yang berpengaruh terhadap bertambah atau berkurangnya sisi debet dan kredit.

Adanya sistem pencatatan ini sangat berguna untuk menjaga keseimbangan (balancing) atau biasa disebut dengan persamaan akuntansi yang kita kenal dengan rumus “Assets = Liabilities + Equity”

Setiap transaksi yang mengunakan sistem double entry ini akan selalu menghasilkan dua efek yang harus diperhitungkan, yang dikenal dengan prinsip dualitas. Jika kita gambarkan dari prinsip ini yaitu, perusahaan mendebetkan sejumlah angka dari akun tertentu, maka akan mengkreditkan sejumlah angka yang sama pada akun yang lain.

Transaksi pencatatan pada sistem double entry juga akan terekap dalam buku besar, neraca dan laporan laba rugi.

Contoh Pencatatan Double Entry System

1. Pembelian Tunai

AkunDebetKredit
Komputer5.000.000
Kas5.000.000

2. Pembelian Kredit

AkunDebetKredit
Komputer5.000.000
Hutang5.000.000

Penerapan Pencatatan Double Entry System

Agar lebih jelas, berikut adalah contoh pencatatan dengan sistem double entry saat terjadi transaksi keuangan pada perusahaan.

  1. Perusahaan membeli peralatan secara tunai, maka pencatatan pada sisi debet adalah peralatan dan sisi kredit adalah kas.
  2. Perusahaan melakukan penjualan secara tunai, maka pencatatan sisi debet adalah kas dan sisi kredit adalah pendapatan.
  3. Perusahaan membayar tagihan telepon, maka pencatatan pada sisi debet adalah biaya tagihan dan sisi kredit adalah kas.
  4. Perusahaan menerima bunga dari bank, maka pencatatan pada sisi debet adalah uang tunai yang akan diterima, dan sisi kredit adalah pendapatan.
  5. Perusahaan menerima pinjaman dari bank, maka pencatatan pada sisi debet adalah kas yang sudah diterima dan sisi kredit adalah pinjaman bank.

Kelebihan Double Entry System

1. Informasi Transaksi Tersaji Dengan Lengkap

Terdapat beberapa jenis transaksi yang tidak mempengaruhi kas secara langsung, contohnya ketika ada penjualan barang secara kredit, maka akan menambah piutang dan mempengaruhi persediaan. Kas akan bertambah, dan piutang berkurang, ketika transaksi tersebut sudah sepenuhnya terbayar. Jika hanya dicatat pada transaksi kas saja, tentunya Anda dapat kehilangan penilaian atau estimasi yang jelas mengenai posisi angka pada status transaksi tersebut.

2. Pencatatan Lebih Akurat

Sistem pencatatan double entry menghasilkan keseimbangan pada sisi kolom debet dan kredit di tiap transaksinya. Jadi memudahkan Anda dalam pengecekan akhir tahun.

3. Menghindari Kesalahan

Pencatatan dengan sistem double entry mempunyai informasi keuangan secara detail dan dapat mendeteksi kesalahan yang ada. Anda juga dapat melacak pendapatan, pengeluaran, liabilitas dan aset di dalamnya. Jika nantinya terdapat kesalahan, maka dapat dilacak kesalahan tersebut dari lawan transaksinya.

Kekurangan Double Entry System

1. Proses pencatatan sedikit rumit karena harus menyeimbangkan antara debet dan kredit.

2. Waktu pencatatan yang lebih lambat dikarenakan perlu kroscek ulang.

Jika Anda kesulitan dalam mengolah laporan keuangan, Krishand Software memiliki aplikasi bernama Krishand General Ledger yang dapat membantu Anda dalam mengolah laporan keuangan perusahaan.

Krishand General Ledger merupakan software accounting dengan metode pencatatan double entry yang dapat digunakan secara multi cabang. Anda dapat membuat jurnal secara mudah yang dapat menghasilkan laporan keuangan seperti Buku Besar, Neraca Saldo, Neraca, Laba/Rugi, dan laporan pendukung lainnya.

AK – 2110