Jenis-Jenis Efek Yang Diperdagangkan Di Pasar Modal
Pasar modal adalah salah satu elemen kunci dalam aktivitas ekonomi yang memungkinkan perusahaan, pemerintah, dan investor untuk mengakses dana, berinvestasi, dan mengelola risiko finansial. Di dalam pasar modal, instrumen keuangan dikenal dengan istilah efek. Efek adalah instrumen keuangan yang mewakili klaim atau hak kepemilikan atas aset ekonomi, seperti saham, obligasi, reksa dana, dan berbagai instrumen lainnya. Efek, sebagai penghubung antara pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang memiliki dana, memiliki peran sentral dalam menggerakkan roda perekonomian.
Di pasar modal, terdapat beberapa jenis efek yang diperdagangkan. Berikut adalah beberapa jenis-jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal:
1. Reksa Dana
Reksa dana adalah wadah atau entitas yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat sebagai investor atau pemodal. Dana yang terkumpul ini kemudian dikelola dan diinvestasikan dalam portofolio efek oleh seorang manajer investasi yang memiliki keahlian dalam pemilihan investasi dan pengelolaan aset tersebut. Reksa dana sering juga disebut mutual fund. Melalui reksa dana, pemilik modal (masyarakat) menitipkan uang kepada pengelola reksa dana (manajer investasi) untuk digunakan sebagai modal berinvestasi.
Berdasarkan karakteristiknya, reksa dana terbagi menjadi reksa dana terbuka dan reksa dana tertutup.
- Reksa Dana Terbuka
Reksa dana terbuka dapat dijual kembali kepada perusahaan manajemen investasi yang menerbitkannya tanpa melalui mekanisme perdagangan di bursa efek. Pada umumnya, harga jual reksa dana ini sama dengan nilai aktiva bersihnya. Reksa dana terbuka merupakan sebagian besar reksa dana yang ada saat ini.
- Reksa dana Tertutup
Reksa dana tertutup adalah kebalikan dari reksa dana terbuka, yaitu reksa dana yang tidak dapat dijual kembali kepada perusahaan manajemen investasi yang menerbitkannya, melainkan hanya dapat dijual kembali kepada investor lain melalui mekanisme perdagangan di bursa efek. Harga jualnya reksa dana tertutup dapat berada di atas atau dibawah nilai aktiva bersihnya.
2. Saham
Saham adalah kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Pemilik saham, yang disebut pemegang saham, memiliki sebagian dari perusahaan dan memiliki hak dalam keputusan perusahaan. Saham dapat diperdagangkan di bursa saham dan merupakan bentuk investasi yang umum.
Bentuk saham adalah selembar kertas. Di dalam kertas tersebut tercantum keterangan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Pemilik saham mendapatkan keuntungan dari laba perusahaan. Keuntungan tersebut disebut dividen. Pemilik saham akan mendapatkan dividen yang besar jika laba perusahaan juga besar.
Selain dividen, pemilik saham juga dapat memperoleh keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual saham. Selisih harga tersebut disebut dengan capital gain. Jika harga jual saham lebih tinggi daripada harga beli saham maka pemilik saham akan mendapatkan keuntungan finansial. Namun jika terjadi sebaliknya maka pemilik saham akan menderita kerugian finansial.
3. Saham Preferen
Saham preferen adalah instrumen keuangan yang memberi pemegangnya hak untuk menerima dividen tetap sebelum pemegang saham biasa. Pemegang saham preferen biasanya memiliki hak voting terbatas dibandingkan dengan pemegang saham biasa.
Saham preferen mempunyai karakteristik seperti obligasi dan juga memiliki karakteristik saham biasa, karena merupakan penggabungan antara dua jenis efek tersebut. Karakteristik obligasi yang ada pada saham ini adalah hasil yang tetap seperti bunga obligasi. Sedangkan karakteristik saham biasa adalah hasil investasi tidak memberikan hasil investasi yang dikehendaki pemiliknya. Jika emiten mengalami kerugian maka pemegang saham preferen tidak akan menerima pembayaran dividen yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Pembagian dividen pada saham preferen juga terdapat pilihan. Misalnya, pemilik saham preferen menerima dividen yang besarnya tetap setiap tahun atau didahulukan dalam pembagian dividen.
Dalam hal risiko, pemegang saham preferen tidak mempunyai resiko sebesar pemegang saham biasa. Pemegang saham preferen mempunyai risiko yang lebih besar jika dibandingkan pemegang obligasi. Jika emiten dinyatakan pailit dan melakukan likuidasi maka urutannya dalam pembayaran hasil likuidasi berada di bawah pemegang obligasi.
4. Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dan termasuk surat berharga yang berisi perjanjian antara pemberi pinjaman dengan peminjam. Seperti halnya saham, surat obligasi merupakan selembar kertas. Di dalamnya terdapat pernyataan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi.
Obligasi memberikan keuntungan kepada pemiliknya karena setiap bulan penerbit obligasi harus membayarkan sejumlah bunga kepada pemilik obligasi. Selain itu, pemilik obligasi juga dapat memperoleh keuntungan dari penjualan obligasi itu sendiri, karena obligasi dapat diperjualbelikan sebelum jatuh tempo.
Obligasi menjadi salah satu jenis efek yang ada di pasar modal karena dapat diperdagangkan di bursa saham atau pasar sekunder, yang merupakan bagian integral dari pasar modal. Investor dapat membeli dan menjual obligasi di pasar sekunder, yang menunjukkan bahwa obligasi adalah instrumen yang likuid dan dapat diperdagangkan.
5. Waran
Waran adalah instrumen keuangan yang memberi pemegangnya hak (bukan kewajiban) untuk membeli saham perusahaan dengan harga tertentu dalam jangka waktu tertentu. Waran umumnya diterbitkan bersamaan dengan obligasi atau saham preferen.
Pendapatan bunga diperoleh pemilik waran yang menyertai obligasi. Suku bunga obligasi yang disertai waran biasanya lebih rendah dari suku bunga yang diterbitkan oleh bank.
6. ETF (Exchange Traded Fund)
ETF (Exchange Traded Fund) adalah dana investasi yang mencerminkan kinerja indeks, komoditas, obligasi, atau portofolio aset lainnya. Mereka diperdagangkan di bursa saham, mirip dengan saham biasa, dan memiliki struktur yang transparan. ETF umumnya memiliki tujuan untuk melacak kinerja aset yang mendasarinya.
ETF diperdagangkan di bursa saham, sehingga memiliki likuiditas yang tinggi. Investor dapat membeli dan menjual saham ETF sepanjang hari sesuai dengan harga pasar saat itu. ETF juga memiliki struktur transparan dan biaya manajemen ETF umumnya lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana aktif. Ini karena banyak ETF dirancang untuk mencerminkan kinerja indeks tanpa perlu manajer portofolio yang aktif.
7. DIRE (Dana Investasi Real Estate)
DIRE (Dana Investasi Real Estate) adalah instrumen investasi yang bertujuan mengumpulkan dana dari berbagai investor untuk diinvestasikan dalam aset properti, seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, apartemen, rumah tinggal, perhotelan, resort atau properti real estate lainnya. DIRE memungkinkan investor untuk berpartisipasi dalam investasi properti tanpa harus membeli atau mengelola properti fisik secara langsung.
Baru ada tiga produk investasi DIRE yang sudah terdaftar di BEI, antara lain:
- DIRE Simas Plaza Indonesia, DIRE yang dikelola oleh PT Sinarmas Asset Management dengan aset portofolio berupa Plaza Indonesia, sebuah pusat perbelanjaan mewah di Jakarta.
- DIRE Ciptadana Properti Perhotelan Padjajaran, DIRE yang dikelola oleh PT Ciptadana Asset Management dengan aset portofolio berupa Hotel Padjadjaran Suites, sebuah hotel bintang 4 di Bogor.
- DIRE Ciptadana Properti Ritel Indonesia, DIRE yang dikelola oleh PT Ciptadana Asset Management dengan aset portofolio berupa Solo Grand Mall, sebuah pusat perbelanjaan modern di Solo.
8. EBA (Efek Beragun Aset)
Efek Beragun Aset (EBA) adalah instrumen keuangan yang mewakili hak kepemilikan atas aset fisik atau aset berwujud lainnya, seperti properti, hipotek, proyek infrastruktur, atau sumber daya alam. EBA sering digunakan sebagai alat untuk mendapatkan pembiayaan dengan menggunakan aset fisik sebagai jaminan.
EBA diterbitkan oleh perusahaan atau pihak yang memiliki aset fisik yang dapat dijadikan jaminan. EBA memberikan hak kepemilikan atas aset atau pendapatan yang berasal dari aset tersebut kepada pemegang EBA. Dalam hal ketidakmampuan penerbit untuk membayar utangnya, aset tersebut dapat dijual atau dialihkan untuk membayar pemegang EBA.
9. Opsi
Efek opsi (option securities) adalah instrumen keuangan yang memberikan pemegangnya hak, tetapi bukan kewajiban, untuk membeli atau menjual aset pokok (underlying asset) seperti saham, mata uang, indeks, atau komoditas dengan harga tertentu dalam jangka waktu tertentu. Opsi dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk lindung nilai (hedging), spekulasi, atau strategi perdagangan.
Terdapat dua jenis opsi yaitu:
- Opsi Beli (Call Option) yang memberikan pemegangnya hak (tetapi bukan kewajiban) untuk membeli aset pokok pada harga tertentu (harga pelaksanaan atau strike price) dalam jangka waktu tertentu. Biasanya digunakan jika pemegangnya mengharapkan kenaikan harga aset pokok.
- Opsi Jual (Put Option) yang memberikan pemegangnya hak (tetapi bukan kewajiban) untuk menjual aset pokok pada harga tertentu (harga pelaksanaan) dalam jangka waktu tertentu. Biasanya digunakan jika pemegangnya mengharapkan penurunan harga aset pokok.
Demikianlah artikel mengenai jenis-jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal. Dengan ini Anda dapat mengetahui apa itu efek dan jenis-jenisnya.
Untuk membantu aktivitas pekerjaan Anda, gunakanlah software Krishand. Terdapat banyak pilihan software yang dapat membantu pekerjaan Anda, salah satunya Krishand Stock. Krishand Stock dapat digunakan untuk pembukuan transaksi saham yang mencatat setiap transaksi pembelian dan penjualan saham yang Anda lakukan.
AK-2311
Lihat Juga: Download Software Payroll