Pajak Mobil Hybrid

Pajak Mobil HybridMobil hybrid merupakan mobil yang memiliki dua sumber tenaga penggerak, yaitu dari bahan bakar minyak dan juga batrerai yang menggerakkan motor listrik. Dengan adanya mobil hybrid bisa menjadi solusi dalam upaya pengurangan polusi akibat asap/gas buang dari kendaraan bermotor. Mesin mobil hybrid juga dinilai lebih efisien dibandingkan dengan mobil-mobil pada umumnya yang menggunakan bahan bakar minyak sepenuhnya. Tidak hanya mobil yang berbahan bakar bensin ataupun mobil listrik, di Indonesia juga sudah mulai banyak mobil-mobil hybrid. Namun sudah menjadi rahasia umum bahwa semakin mahal harga suatu barang pajaknya pun juga akan semakin tinggi. Tidak terkecuali mobil hybrid, harganya yang cukup tinggi membuat mobil ini masuk ke dalam kategori barang mewah dan dikenakan pajak barang mewah.

Terkait pajak barang mewah telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 74 tahun 2021. Dalam aturan tersebut tertuang rincian pajak atas mobil hybrid dan merupakan perubahan atas PP nomor 73 tahun 2019 dimana PP 73 tahun 2019 mengatur mengenai Barang Kena Pajak (BKP) yang masuk dalam golongan barang mewah berupa kendaraan bermotor yang dikenakan pajak penjualan barang mewah. Perbedaan tarif PPnBM antara PP 74/2021 dan PP 73/2019 adalah sebagai berikut:

 

PPnBM

Tarif

PP 74/2021

PP 73/2019

PPnBM untuk mobil full hybrid >3.000 cc mesin bensin >23 Km/liter atau emisi kurang CO2 <100 gram/km

Mobil diesel konsumsi BBM 26 km/liter atau emisi CO2 <100 g/km

 

15% dengan DPP 40% dari harga jual

 

15% dengan DPP 13,3% dari harga jual

Contoh Perhitungan PPnBM:

Pak Restu membeli mobil hybrid dengan kapasitas 1.500 cc dengan mesin bensin dan konsumsi bahan bakar 24 km/liter. Mobil tersebut dibeli dengan harga Rp. 520.000.000,-. Maka berapakah PPnBM atas mobil tersebut?

Dengan Tarif PP 73/2019:

15%*(13,3%*520.000.000) = 15%*69.160.000

                                         = 10.374.000

 

Dengan Tarif PP 74/2021:

15%*(40%*520.000.000)    = 15%*208.000.000

                                         = 31.200.000

Maka nilai PPnBM atas mobil tersebut jika dihitung dengan menggunakan tarif lama maka senilai: RP. 10.374.000,- semntara jika menggunakan tarif baru lebih besar yaitu: Rp. 31.200.000,-.

Demikian artikel mengenai pajak mobil hybrid. Untuk mengetahui artikel-artikel lain yang menarik anda dapat mengunjungi blog kami dengan cara klik Blog Krishand. Jika anda tertarik untuk mencoba software-software yang dapat membantu Anda dalam pengelolaan PPnBM atau transaksi perusahaan lainnya Anda dapat mengunjungi website kami dengan cara klik Krishand Software. Semoga bermanfaat.

JP2109