Akuntansi merupakan proses mencatat, mengklasifikasikan, dan mengolah, hingga menjadi sebuah informasi yang menjelaskan kondisi keuangan perusahaan kepada pihak-pihak yang membutuhkan dan berkepentingan. Informasi tersebut tersaji dalam bentuk laporan segala jenis kegiatan dan juga digunakan untuk menentukan sebuah keputusan. Dalam mengolah laporan keuangan perusahaan, Anda perlu memahami konsep dasar dari sebuah akuntansi agar dapat memperoleh kesatuan analisis, pandangan, dan pendapat baik oleh penyaji informasi keuangan maupun pihak yang memerlukannya. Selain itu, demi terbentuknya laporan keuangan yang valid dan akurat, Anda perlu memahami 10 prinsip dari akuntansi yang telah diatur oleh Ikatan Akuntansi Indonesia dengan tujuan terciptanya kesetaraan antara pengguna akuntansi satu dengan lainnya.
Berikut 10 prinsip akuntansi yang dapat Anda ketahui:
Prinsip Entitas Ekonomi
Prinsip Entitas Ekonomi adalah prinsip yang mendefinisikan perusahaan sebagai entitas ekonomi yang berdiri sendiri bahkan terpisah dari entitas ekonomi pribadi pemilik. Dengan kata lain seluruh aset dan transaksi yang dilakukan perusahaan tidak boleh digabungkan dengan pribadi pemilik, baik dalam hal hutang atau kewajiban. Hutang usaha dan hutang pribadi pemilik harus terpisah.
Prinsip Periode Akuntansi
Prinsip periode akuntansi memiliki arti bahwa penilaian dan pelaporan keuangan badan usaha memiliki batas periode tertentu. Tujuan dari adanya prinsip ini agar perusahaan dapat membuat perencanaan keuangan yang tepat untuk periode selanjutnya.
Prinsip Satuan Moneter
Prinsip satuan moneter dapat diartikan bahwa pencatatan hanya dilakukan dalam bentuk mata uang. Hal-hal yang bersifat kualitatif seperti mutu, kinerja, prestasi, dan lain-lain tidak dapat dimasukkan ke dalam akuntansi karena tidak dapat diberikan penilaian seperti uang.
Prinsip Kesinambungan Usaha
Prinsip kesinambungan usaha diartikan bahwa proses pencatatan dilakukan secara terus menerus selama perusahaan beroperasional.
Prinsip Biaya Historis
Prinsip biaya historis diartikan bahwa pencatatan biaya dilakukan dengan menggunakan harga saat perolehan. Contohnya apabila Anda ingin membeli sebuah barang, penjual menawarkan harga Rp.1.000.000, namun dengan negosiasi Anda memperoleh harga Rp.850.000. Maka harga yang dicatat dalam akuntansi adalah harga Rp.850.000.
Prinsip Pengungkapan Penuh
Prinsip pengungkapan penuh diartikan bahwa informasi yang disajikan harus informatif dan dimasukan seluruhnya. Anda dapat menambahkan catatan kaki atau lampiran sebagai keterangan jika terdapat informasi yang tidak bisa disajikan.
Prinsip Mempertemukan
Prinsip mempertemukan memiliki arti yaitu akuntansi dapat mempertemukan antara pencatatan jumlah pengeluaran dan pendapatan yang diterima dengan tujuan untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh.
Prinsip Pengakuan Pendapatan
Prinsip pengakuan pendapatan dapat diakui jika terdapat informasi jumlah atau nominal yang pasti, baik jumlah besar maupun kecil. Dengan kata lain, jika terjadi penjualan maka jumlah barang dan harga barangnya harus dicatat agar dapat diketahui pendapatan yang diperoleh.
Prinsip Konsistensi
Prinsip Konsistensi memiliki arti tetap dan konsisten atas laporan yang dibuat. Prosedur, metode, atau kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan akan menjadi acuan tetap dalam pembuatan laporan.
Prinsip Materialitas
Prinsip materialitas memiliki arti bahwa pencatatan yang dilakukan bernilai nominal atau secara material. Dengan adanya prinsip materialitas ini, Anda dapat menentukan apakah laporan keuangan yang sudah dibuat perlu dicatat ulang atau cukup dikoreksi saja.
AK – 2111