Jurnal Penyusutan Aktiva Tetap

 

Jurnal Penyusutan Aktiva TetapSetiap aktiva tetap akan mengalami penurunan nilai manfaat. Dengan adanya penurunan nilai manfaat tersebut perlu dilakukan penjurnalan untuk mengetahui umur atau sisa nilai manfaatnya. Aktiva tetap yang mengalami penurunan nilai adalah harta berwujud selain tanah. Aktiva tersebut diantaranya kendaraan, gedung, mesin dan sebagainya. Secara umum pengertian jurnal penyusutan aktiva tetap dikenal juga dengan jurnal depresiasi, yang merupakan bagian pencatatan akuntansi jurnal laporan keuangan akhir periode.

Jurnal penyusutan aktiva tetap dilakukan dengan mencatat beban penyusutan aktiva tetap pada akumulasi penyusutan aktiva tetap tersebut. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyusutan aktiva tetap, diantaranya:

1. Harga Perolehan

Harga perolehan merupakan besarnya nilai untuk memperoleh aktiva tetap tersebut. Nilai perolehan ini dapat diketahui ketika pembelian aktiva tetap tersebut baik beli aktiva  baru ataupun bekas.

2. Umur Ekonomis

Umur ekonomis merupakan perkiraan masa manfaat atas aktiva tetap tersebut.

3. Nilai Residu

Nilai residu merupakan estimasi nilai sisa/nilai akhir dari aktiva tetap pada akhir masa manfaat aktiva tetap.

Untuk menjurnal nilai penyusutan aktiva tetap ada beberapa metode yang dapat digunakan, diantaranya:

1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

Metode penyusutan garis lurus merupakan metode yang paling banyak digunakan karena metode ini paling mudah cara perhitungannya. Metode ini mempertimbangkan penyusutan berdasarkan masa manfaatnya.

Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung nilai penyusutan garis lurus adalah sebagai berikut:

Beban Penyusutan= (Harga Perolehan – Nilai Residu)/Masa Manfaat

Contoh penjurnalan peyusutan dengan menggunakan metode garis lurus:

Shidqiyah Store membeli kendaraan berupa mobil pada tanggal 1 Januari 2021 dengan harga Rp. 140.000.000,-. Estimasi masa manfaat dari kendaraan terebut adalah 5 tahun dengan nilai residu Rp. 20.000.000,-. Dari data tersebut hitung nilai penyusutan dan jurnalnya untuk tahun 2021.

Beban Penyusutan= (Rp. 140.000.000 – Rp. 20.000.000)/5

Beban Penyusutan= Rp. 120.000.000/5

Beban Penyusutan= Rp. 24.000.000

Jadi penyusutan setahun Rp. 24.000.000,- dan penyusutan bulanan Rp. 24.000.000,-/12 = Rp. 2.000.000,-

Jurnal Penyusutan Tahunan:

Beban Penyusutan Kendaraan                                                Rp. 24.000.000,-

Akumulasi Penyusutan Kendaraan                                            Rp. 24.000.000,-

Jurnal Penyusutan Bulanan:

Beban Penyusutan Kendaraan                                                Rp. 2.000.000,-

Akumulasi Penyusutan Kendaraan                                            Rp. 2.000.000,-

2. Metode Jam Jasa (Service Hour Method)

Metode penyusutan jam jasa ditentukan dari pemakaian peralatan atau aset tersebut, sehingga besarnya penyusutan tergantung dari durasi penggunaan peralatan tersebut.

Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung nilai penyusutan jam jasa adalah sebagai berikut:

Beban Penyusutan= (Harga Perolehan – Nilai Residu)/Taksiran Jam Jasa

Contoh penjurnalan peyusutan dengan menggunakan metode jam jasa:

Shidqiyah Store membeli kendaraan berupa mobil pada tanggal 1 Januari 2021 dengan harga Rp. 140.000.000,-. Estimasi nilai residu Rp. 20.000.000,-. Dan waktu penggunaan maksimal kendaraan tersebut adalah 20.000 jam. Dari data tersebut hitung nilai penyusutan dan jurnalnya untuk tahun 2021 jika penggunaan kendaraan tahun ini 10.000 jam.

Beban Penyusutan= (Rp. 140.000.000 – Rp. 20.000.000)/20.000 jam

Beban Penyusutan= Rp. 120.000.000/20.000 jam

Beban Penyusutan= Rp. 6.000 per jam

Jadi penyusutan setahun Rp.6.000 x 10.000 = Rp. 60.000.000,- dan penyusutan bulanan Rp.60.000.000,-/12 = Rp. 5.000.000,-

Jurnal Penyusutan Tahunan:

Beban Penyusutan Kendaraan                                                Rp. 60.000.000,-

Akumulasi Penyusutan Kendaraan                                            Rp. 60.000.000,-

Jurnal Penyusutan Bulanan:

Beban Penyusutan Kendaraan                                                Rp. 5.000.000,-

Akumulasi Penyusutan Kendaraan                                            Rp. 5.000.000,-

3. Metode Hasil Produksi (Productive Output Method)

Metode penyusutan hasil produksi merupakan perhitungan dari penggunaan satuan jumlah hasil produksi yang akan berefek terhadap perhitungan jurnal depresiasi yang fluktuatif, oleh karena itu perusahaan harus menghitung depresiasi dari setiap unit produk.

Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung nilai penyusutan hasil produksi adalah sebagai berikut:

Beban Penyusutan= (Harga Perolehan – Nilai Residu)/Taksiran Hasil Unit Produksi

Contoh penjurnalan penyusutan dengan menggunakan metode hasil produksi:

Shidqiyah Store mesin pada tanggal 1 Januari 2021 dengan harga Rp. 140.000.000,-. Estimasi nilai residu Rp. 20.000.000,- dan produk yang dihasilkan selama penggunaan adalah 40.000 unit. Dari data tersebut hitung nilai penyusutan dan jurnalnya untuk tahun 2021 jika tahun ini mesin berproduksi 10.000 unit.

Beban Penyusutan= (Rp. 140.000.000 – Rp. 20.000.000)/40.000

Beban Penyusutan= Rp. 120.000.000/40.000

Beban Penyusutan= Rp. 3.000

Jadi penyusutan setahun Rp.3.000 x 10.000 = Rp. 30.000.000,- dan penyusutan bulanan Rp.30.000.000,-/12 = Rp. 2.500.000,-

Jurnal Penyusutan Tahunan:

Beban Penyusutan Kendaraan                                                Rp. 30.000.000,-

Akumulasi Penyusutan Kendaraan                                            Rp. 30.000.000,-

Jurnal Penyusutan Bulanan:

Beban Penyusutan Kendaraan                                                Rp. 2.500.000,-

Akumulasi Penyusutan Kendaraan                                            Rp. 2.500.000,-

Demikian artikel mengenai penjurnal penyusutan aktiva tetap, Krishand Software sedang mengadakan promo untuk program Krishand Fixed Asset. Untuk mengetahui lebih jauh pendaftaran promo Krishand Software, Anda dapat klik Promo Krishand. Untuk mengetahui artikel-artikel menarik lainnya, Anda dapat mengunjungi blog kami dengan cara klik Blog Krishand. Semoga bermanfaat J

JP2108