Pengertian Inventarisasi Aset

Inventarisasi Aset

Pada artikel sebelumnya kita telah membahas mengenai siklus manajemen aset. Dalam siklus manajemen aset terdapat satu tahapan yaitu inventarisasi aset atau proses mendata dan mencatat daftar aset. Kali ini kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai inventarisasi aset. (Baca: Siklus Manajemen Aset)

Pengertian Inventarisasi Aset

Inventarisasi aset adalah kegiatan mencatat dan mendata ulang daftar aset yang dimiliki perusahaan secara sistematis, tertib, dan teratur yang akan menghasilkan data aset dengan mendokumentasikannya baik itu aset berwujud maupun aset tidak berwujud untuk mendukung proses pengendalian dan pengawasan aset, serta mendukung efektivitas dan efisiensi dalam berjalannya operasional perusahaan.

Manfaat Dari Inventarisasi Aset

Terdapat beberapa manfaat perusahaan melakukan kegiatan inventarisasi aset secara rutin dan terjadwal, yaitu:

  • Data aset terhadap fisik aset serta lokasi – lokasi penyimpanan aset tersebut ditempatkan lebih akurat.
  • Sebagai aktifitas pengamanan aset
  • Sebagai dasar perhitungan kekayaan perusahaan
  • Agar administrasi terhadap tata kelola aset berjalan teratur
  • Agar memiliki data yang digunakan sebagai dasar perpindahan dan penyimpanan aset
  • Agar memiliki data serta informasi terkait aset-aset yang dibeli sedetail dan selengkap mungkin
  • Dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan penghapusan aset atau disposal.
  • Dapat meminimalisir pembelian aset yang tidak perlu

Tahapan Inventarisasi Aset

Daftar inventaris aset kadang diabaikan oleh perusahaan, padahal daftar inventaris ini dapat mencegah pemborosan perusahaan agar tidak membeli aset yang tidak perlu. Untuk membantu perusahaan dalam mengelola asetnya agar lebih efisien dan efektif, berikut ini tahapan dalam inventarisasi aset, yaitu:

1. Mempersiapkan data aset

Dalam tahapan pertama ini perusahaan harus mengumpukan data dan melakukan pencatatan aset sesuai kondisi terakhir sehingga data tersebut dapat menjadi acuan dalam melakukan inventarisasi aset. Data-data yang didapatkan kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis atau lokasi penyimpanan barangnya.

2. Eksekusi aset

Jika tahap persiapan sudah lengkap dan selesai tahap berikutnya adalah eksekusi aset, yaitu kegiatan pencatatan data-data yang telah masuk dan juga pelaporan hasil pendataan aset tersebut. Waktu yang dibutuhkan dalam tahapan ini bergantung pada jumlah aset yang dimiliki perusahaan.

Jika aset yang dimiliki perusaaan tidak banyak, maka waktu yang dibutuhkan dalam pencatatan datanya juga tidak membutuhkan waktu yang lama. Begitu pun sebaliknya, jika perusahaan memiliki barang atau aset yang banyak, maka kegiatan ini membutuhkan waktu yang cukup lama.

3. Rekonsiliasi data

Jika semua barang atau aset yang dimiliki perusahaan telah selesai diinventarisasi, maka langkah yang berikutnya adalah rekonsiliasi data. Tahapan ini dilakukan untuk memastikan data nilai aset yang diinput cocok dengan laporan aset perusahaan sehingga penyajian datanya dapat dilakukan dengan benar.

Salah satu manfaat manajemen aset adalah dapat memantau penyusutan aset. Jika Anda memiliki kesulitan dalam menghitung penyusutan aset tetap, Krishand memiliki Software dengan nama “Krishand Fixed Asset” yang dapat mempermudah Anda dalam pencatatan aktiva tetap. Krishand Fixed Asset juga dapat digunakan untuk menghitung biaya penyusutan aktiva tetap baik secara komersial maupun fiskal. Disamping itu, program ini dapat juga digunakan untuk mengelola mutasi fisik aktiva tetap. Anda bisa mendapatkan informasi kondisi aktiva dan posisi aktiva berada meliputi cabang, lokasi, area, departemen, dan pemakai. Saat ini ada Krishand Fixed Assets dapat digunakan secara gratis. Info selanjutnya silakan klik link ini Promo Krishand Fixed Assets.