Siklus Manajemen Aset

Siklus Manajemen Aset

Pada artikel sebelumnya kita telah membahas tentang pengertian dan manfaat dari manajemen aset. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang siklus manajemen aset.

Siklus Manajemen Aset

Perusahaan dalam menjalankan kegiatan manajemen aset harus dilakukan secara berurutan dari tahapan awal sampai proses akhir sehingga kegiatan tersebut dapat berfungsi secara maksimal. Adapun siklus dalam kegiatan manajemen aset terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan dan dipahami.

1. Perencanaan Kebutuhan Aset

Perencanaan kebutuhan merupakan langkah awal yang harus dilalui. Perusahaan akan menganalisis tingkat kebutuhan perusahaan atas aset tetap yang akan dimiliki, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Dengan perencanaan kebutuhan terhadap aset, diharapkan dapat menekan kemungkinan perusahaan mengalami kerugian dan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan di masa depan.

2. Pengadaan Aset

Tahapan berikutnya yang harus dilalui dalam melakukan kegiatan manajamen aset adalah dengan melakukan pengadaan aset tersebut. Untuk total nilai pembelian aset dan dana yang disediakan bisa disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan dari pemilik dana. Dalam hal anggaran pengadaan aset, perusahaan dapat menggunakan keuangan internal maupun pinjaman pihak eksternal perusahan.

3. Inventarisasi Aset

Pada tahap ini, perusahaan mendata dan mencatat daftar aset baik aset berwujud maupun aset tidak berwujud dengan memberikan kode aset dan menuliskan keterangan mengenai suatu aset, seperti lokasi penyimpanan aset, ukuran aset, harga perolehan aset, penggunaan aset, bukti kepemilikan aset, identitas penanggung jawab, dan spesifikasi aset. Selanjutnya, hasil yang didapat akan didokumentasikan dan diberi kode tertentu untuk keperluan pengelolaan aset dan diberi kode tertentu untuk keperluan pengelolaan aset kedepannya.

4. Legal Audit Aset

Kemudian perusahaan melakukan proses audit mulai dari status kepemilikan aset, prosedur pengadaan, dan alur pengalihan. Selain itu, perusahaan dapat melakukan identifikasi terjadinya masalah legalitas aset yang kemungkinan bisa muncul dan mempersiapkan solusinya.

5. Pengoperasian dan Pemeliharaan Aset

Pada tahapan ini semua aset yang dimiliki perusahaan digunakan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kemudian, perusahaan juga melakukan pemeliharaan aset agar usia penggunaannya dapat bertahan lebih lama dan dapat berfungsi secara optimal.

6. Penilaian Aset

Perusahaan melakukan penilaian atas aset-aset yang dimiliki untuk mengetahui sisa nilai manfaat pada aset, untuk menentukan apakah aset akan dialihkan ataupun akan dihapuskan.

7. Penghapusan dan Pengalihan Aset

Jika suatu aset diperkirakan sudah tidak menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, maka perusahaan dapat memutuskan agar aset tersebut dibuang atau dihancurkan. Namun, jika aset tersebut diperkirakan masih dapat menghasilkan keuntungan, perusahaan dapat mengalihkan aset melalui penjualan atau penghibahan.

8. Pembaruan Aset

Untuk aset-aset yang sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya, perusahaan dapat mengembalikan nilai gunanya dengan pembaharuan. Pembaharuan dapat dilakukan dengan perbaikan atau penggantian suku cadang sehingga aset tersebut akan dapat bekerja dan berfungsi seperti sedia kala hingga masa nilainya telah berakhir.

Salah satu manfaat management aset adalah dapat memantau penyusutan aset. Jika Anda memiliki kesulitan dalam menghitung penyusutan aset tetap, Krishand memiliki Software dengan nama “Krishand Fixed Asset” yang dapat mempermudah Anda dalam pencatatan aktiva tetap. Krishand Fixed Asset juga dapat digunakan untuk menghitung biaya penyusutan aktiva tetap baik secara komersial maupun fiskal. Disamping itu, program ini dapat juga digunakan untuk mengelola mutasi fisik aktiva tetap. Anda bisa mendapatkan informasi kondisi aktiva dan posisi aktiva berada meliputi cabang, lokasi, area, departemen, dan pemakai. Saat ini ada Krishand Fixed Assets dapat digunakan secara gratis. Info selanjutnya silakan klik link ini Promo Krishand Fixed Assets.