Nilai Residu Dalam Aktiva Tetap

nilai residu dalam aktiva

Dalam perusahaan, penyusutan atau depresiasi merupakan salah satu hal yang lumrah terjadi pada aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Sedangkan nilai residu atau yang biasa dikenal dengan nilai sisa merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penyusutan atau depresiasi, dimana nilai residu atau nilai sisa termasuk dalam formula perhitungan penyusutan dalam beberapa metode penyusutan yang sering kita temui. Berikut ini pembahasan secara jelas mengenai nilai residu dalam aktiva tetap.

Apa itu Nilai Residu?

Nilai residu atau nilai sisa, apabila diterjemahkan dalam bahasa inggris yaitu salvage value merupakan sebuah jumlah taksiran atau estimasi nilai yang dihitung atas aktiva tetap yang dijual atau dilepaskan, setelah dikurangi oleh estimasi biaya pelepasan atau penjualan dengan kondisi aktiva tetap telah mencapai umur dan kondisi yang diharapkan perusahaan.

Dalam PSAK 16 (2011:16.3), nilai residu aset adalah jumlah atas estimasi yang dapat diperoleh entitas saat ini dari pelepasan aset. Setelah itu dikurangi estimasi biaya pelepasan, jika aset telah mencapai umur dan kondisi yang diharapkan pada akhir umur manfaatnya.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai residu atau nilai sisa aktiva tetap sangatlah berpengaruh terhadap kas perusahaan ketika terjadi penjualan atau pengalihan aktiva tetap dan nilai residu atau nilai sisa aktiva tetap menjadi nilai jual kembali pada suatu aset di akhir masa atau umur manfaatnya.

Apa saja Metode Penyusutan yang memanfaatkan Nilai Residu dalam perhitungannya?

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa nilai residu digunakan perusahaan untuk dapat memperhitungkan berapa biaya penyusutan atas aktiva tetap, berikut ini beberapa metode penyusutan yang menggunakan nilai residu.

  1. Metode Penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method)
  2. Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun (Sum of Years Digit Method)
  3. Metode Penyusutan Satuan Jam Kerja (Service Hours Method)

Secara lengkap, untuk penjelasan lebih lanjut mengenai metode penyusutan, Anda dapat membuka artikel tentang metode penyusutan. Dengan demikian, nilai residu menjadi sangat penting dalam melakukan perhitungan penyusutan atas aktiva tetap, dimana nilai residu menjadi salah satu faktor penghitung didalamnya. Tentunya hal ini akan membantu Anda dalam menyusun laporan keuangan dengan tepat dan akurat. Untuk membantu Anda dalam menghitung penyusutan aktiva tetap yang memiliki nilai residu, Krishand Fixed Asset hadir untuk membantu Anda dalam perhitungan penyusutan. Untuk lebih jelasnya, dapat lihat di Blog Krishand.