Dalam dunia bisnis dan akuntansi, menilai kelayakan sebuah investasi adalah bagian penting dari proses pengambilan keputusan. Accounting Rate of Return (ARR) adalah pendekatan yang sering digunakan dan sangat populer dalam menilai kelayakan investasi. Artikel ini akan membahas apa itu ARR, bagaimana cara menghitungnya, kelebihan dan kekurangannya, serta mengapa metode ini relevan bagi bisnis Anda.
Apa itu Accounting Rate of Return (ARR)?
Accounting Rate of Return (ARR) adalah metode evaluasi investasi yang mengukur tingkat pengembalian rata-rata dari sebuah investasi berdasarkan data akuntansi, seperti laba bersih dan biaya investasi. ARR sering digunakan untuk menilai profitabilitas suatu proyek atau aset sebelum pengambilan keputusan.
Rumus Perhitungan ARR
Rumus dasar ARR adalah sebagai berikut:
ARR = (Rata-rata Keuntungan Bersih Tahunan ÷ Biaya investasi Awal) × 100%
Langkah-langkah Perhitungan:
- Hitung rata-rata laba bersih tahunan: Rata-rata keuntungan bersih tahunan dihitung dengan membagi total laba bersih proyek dengan jumlah tahun proyek berjalan.
- Tentukan investasi awal: Termasuk biaya pembelian aset atau pengeluaran awal lainnya.
- Gunakan rumus ARR: Masukkan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus untuk mendapatkan hasilnya.
Contoh Perhitungan
Sebuah perusahaan menginvestasikan Rp600 juta dalam sebuah proyek dengan estimasi laba bersih tahunan sebesar Rp100 juta selama 5 tahun. Perhitungan ARR-nya adalah:
ARR = (Rp100 juta ÷ Rp600 juta) x 100% = 17%
Artinya, proyek ini memiliki tingkat pengembalian rata-rata sebesar 17% per tahun.
Kelebihan Accounting Rate of Return
- Sederhana dan Mudah Dipahami, ARR menggunakan data akuntansi yang biasanya sudah tersedia, sehingga mudah dihitung dan diaplikasikan.
- Memfokuskan pada Profitabilitas, ARR menekankan pada laba yang dihasilkan, yang sering menjadi prioritas utama dalam bisnis.
- Relevansi untuk Pelaporan Keuangan, Karena menggunakan data akuntansi, metode ini relevan dengan pelaporan keuangan perusahaan.
Kekurangan Accounting Rate of Return
- Mengabaikan Nilai Waktu Uang, ARR tidak mempertimbangkan bahwa nilai uang bisa berubah seiring waktu, yang merupakan elemen penting dalam evaluasi investasi.
- Tidak Memperhitungkan Arus Kas, Fokus pada laba bersih dapat menyebabkan pengabaian terhadap arus kas aktual.
- Kurang Akurat untuk Proyek Jangka Panjang, Perhitungan rata-rata dapat mengaburkan fluktuasi laba dari tahun ke tahun.
Kapan Menggunakan ARR?
ARR cocok digunakan dalam situasi di mana:
- Anda membutuhkan evaluasi cepat terhadap profitabilitas proyek.
- Proyek bersifat sederhana dan berdurasi pendek.
- Perusahaan cenderung memberikan prioritas pada laba akuntansi dibandingkan dengan arus kas.
Kesimpulan
Accounting Rate of Return (ARR) adalah metode evaluasi investasi yang praktis dan efisien untuk menilai kelayakan profitabilitas suatu proyek. Meskipun memiliki beberapa keterbatasan, ARR tetap menjadi pilihan yang relevan untuk analisis awal investasi. Dengan menguasai cara perhitungan dan penerapan ARR, Anda dapat mengambil keputusan bisnis yang lebih cerdas dan berbasis data. Untuk membantu dalam pengelolaan hutang, piutang, invoice, Faktur pajak, penjurnalan hingga laporan keuangan perusahaan Anda agar lebih mudah, gunakan Krishand Accounting. Kunjungi Krishand Software untuk mendapatkan info mengenai produk Krishand selengkapnya.