Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, perusahaan perlu beroperasi secara efisien. Untuk meningkatkan efisiensi salah satunya adalah manajemen biaya operasional yang efektif. Tujuan utama setiap bisnis adalah meraih keuntungan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan harus memahami betul setiap komponen yang memengaruhi profitabilitas, salah satunya adalah biaya operasional dan pendapatan operasional.
Pengertian Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional
Biaya Operasional adalah semua biaya yang terkait langsung dengan aktivitas sehari-hari perusahaan untuk menghasilkan produk atau layanan. Ini merupakan biaya upah karyawan, biaya sewa, biaya utilitas, dan biaya pemasaran. Hal tersebut dapat diartikan bahwa biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk “menjalankan bisnis”.
Pendapatan/Laba Operasional adalah angka yang menunjukkan keuntungan yang dihasilkan dari aktivitas inti bisnis. Ini adalah pendapatan kotor dikurangi dengan semua biaya yang terkait dengan operasi bisnis sehari-hari. Sementara pendapatan kotor merupakan total keseluruhan uang yang diterima oleh suatu bisnis dari penjualan barang atau jasa sebelum dikurangi biaya apa pun. Ini adalah angka “mentah” yang menunjukkan total penerimaan perusahaan
Jenis-Jenis Biaya Operasional
Biaya operasional dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, antara lain:
- Biaya tenaga kerja langsung: gaji dan upah karyawan yang terlibat langsung dalam produksi dan penjualan.
- Biaya bahan baku langsung: biaya bahan baku yang digunakan untuk memproduksi suatu produk.
- Biaya tidak langsung: biaya overhead atau tidak langsung yang terkait dengan produksi, seperti sewa fasilitas pabrik, utilitas, dan penyusutan peralatan.
- Biaya pemasaran dan penjualan: biaya iklan, promosi, komisi penjualan, dan biaya distribusi dan lainnya
- Biaya administrasi/umum: merupakan biaya operasional kantor, contohnya gaji karyawan kantor, perlengkapan kantor, dan asuransi.
Jenis-jenis Pendapatan Operasional
Umumnya, pendapatan operasional dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu:
1. Pendapatan dari Penjualan
- Penjualan Barang: Pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk fisik yang dihasilkan atau dibeli perusahaan untuk dijual kembali. Contoh: penjualan mobil oleh produsen mobil, penjualan pakaian oleh toko pakaian.
- Penjualan Jasa: Pendapatan yang dihasilkan dengan menyediakan layanan atau jasa/fasilitas kepada pelanggan. Contoh: pendapatan dari layanan konseling, jasa perawatan kesehatan, jasa pengiriman.
2. Pendapatan Lainnya yang Berkaitan dengan Operasi Utama
- Bunga: Pendapatan yang diperoleh dari investasi jangka pendek atau piutang kepada customer/pelanggan. Misalnya: pendapatan bunga yang diterima dari deposito atau pinjaman yang diberikan kepada customer/pelanggan.
- Royalti: Pendapatan yang diterima dari penggunaan hak cipta, paten, atau merek dagang oleh pihak lain. Contoh: royalti yang diterima dari penulis atas penjualan bukunya, royalti yang diterima dari pemilik paten atas penggunaan teknologinya.
- Dividen: Pendapatan yang diperoleh dari kepemilikan saham di perusahaan lain. Contoh: dividen yang diterima dari kepemilikan saham di perusahaan terbuka.
Manfaat Memahami Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional
- Pengambilan keputusan: Memahami kedua elemen ini sangat penting untuk membuat keputusan bisnis yang tepat, seperti menetapkan harga jual, mengalokasikan anggaran, dan mengevaluasi kinerja.
- Peningkatan efisiensi: Dengan menganalisa biaya operasional, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang menghabiskan biaya dan mencari cara meningkatkan efisiensi.
- Perencanaan keuangan: Memahami proyeksi pendapatan dan biaya operasional membantu perusahaan dalam menyusun anggaran dan merencanakan arus kas.
- Evaluasi kinerja: Perbandingan antara laba operasional dan biaya operasional dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas bisnis.
Perhitungan Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional
Perhitungan Biaya Operasional:
Biaya Operasional = Jumlah semua biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional dalam periode tertentu.
Perhitungan Pendapatan Operasional:
Pendapatan Operasional = Pendapatan Kotor – Biaya Operasional
Contoh:
Contohnya, perusahaan menghasilkan pendapatan kotor (gross) sebesar Rp 100.000.000,- dalam satu bulan. Biaya operasionalnya terdiri dari:
- Gaji karyawan: Rp 30.000.000.-
- Sewa: Rp 10.000.000,-
- Utilitas: Rp 5.000.000,-
- Biaya pemasaran: Rp 15.000.000,-
Maka, total biaya operasionalnya adalah Rp 60.000.000,-
Pendapatan Operasional = Rp 100.000.000 – Rp 60.000.000 = Rp 40.000.000,-
Memahami biaya operasional dan pendapatan/laba operasional adalah salah satu kunci untuk mengelola bisnis secara efektif. Dengan mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola kedua elemen ini, perusahaan/instansi dapat meningkatkan profitabilitas, membuat keputusan yang lebih baik, dan mencapai tujuan bisnis jangka panjang. Artikel-artikel menarik lain Anda dapat baca dari blog Krishand dengan cara klik blog krishand. Semoga bermanfaat.
JP2411
Lihat Juga: Harga Software Payroll