Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), meskipun terlihat kecil, sebenarnya memiliki dampak besar terhadap perekonomian Indonesia. Menurut Menteri Koperasi dan UKM, UMKM mampu menciptakan 1,9 juta lapangan kerja baru pada tahun 2023 dan menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia. Untuk lebih jelasnya simak artikel mengenai pengertian UMKM berikut ini.
Pengertian UMKM
Pengertian UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk mengelompokkan jenis usaha berdasarkan ukuran dan skala operasionalnya. Pengertian UMKM umumnya berbeda di berbagai negara, tetapi di Indonesia, pengelompokan UMKM didasarkan pada kriteria tertentu seperti jumlah aset, omzet, dan jumlah karyawan.
UMKM memegang peran penting dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam hal penciptaan lapangan kerja dan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). UMKM seringkali dianggap sebagai tulang punggung ekonomi karena kemampuannya untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan kontribusinya yang signifikan terhadap pengurangan tingkat kemiskinan.
Kriteria UMKM
Kriteria untuk mengklasifikasikan usaha sebagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia ditetapkan sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008. Berikut adalah kriteria UMKM berdasarkan kriterianya:
- Usaha Mikro
Usaha Mikro memiliki aset maksimal sebesar Rp 50 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha), dengan omzet tahunan maksimal Rp 300 juta dan jumlah karyawan kurang dari 5 orang.
- Usaha Kecil
Usaha Kecil memiliki aset lebih dari Rp 50 juta hingga Rp 500 juta, omzet tahunan lebih dari Rp 300 juta hingga Rp 2,5 miliar, serta jumlah karyawan antara 5 hingga 19 orang.
- Usaha Menengah
Usaha Menengah memiliki aset yang berkisar antara Rp 500 juta hingga Rp 10 miliar, omzet tahunan antara Rp 2,5 miliar hingga Rp 50 miliar, dan jumlah karyawan antara 20 hingga 99 orang.
Ciri-Ciri UMKM
Ciri-ciri dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat mencakup beberapa hal berikut:
- Skala Operasional: UMKM umumnya beroperasi dalam skala yang lebih kecil dibandingkan perusahaan besar, dengan sumber daya terbatas dan jumlah karyawan yang relatif sedikit.
- Kepemilikan dan Pengelolaan: UMKM umumnya dimiliki dan dikelola oleh individu atau keluarga, meskipun ada juga yang dimiliki oleh badan usaha dengan struktur kepemilikan yang terbatas.
- Modal dan Sumber Daya: Modal yang digunakan relatif terbatas, dengan akses terbatas terhadap permodalan dan teknologi dibandingkan dengan perusahaan besar.
- Pasar dan Area Operasi: UMKM cenderung fokus pada pasar lokal atau regional, meskipun dengan perkembangan teknologi, beberapa dapat memperluas jangkauan pasar mereka melalui platform digital dan e-commerce.
- Fleksibilitas dan Adaptabilitas: UMKM memiliki kemampuan untuk lebih fleksibel dalam menyesuaikan diri dengan perubahan pasar dan kebutuhan konsumen daripada perusahaan besar yang memiliki struktur birokrasi yang lebih rumit.
- Kontribusi Ekonomi: Meskipun ukurannya kecil, UMKM berkontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja, pendapatan untuk pemilik dan karyawan, serta kontribusi terhadap pendapatan nasional dan PDB.
- Inovasi dan Kreativitas: UMKM sering kali menjadi sumber inovasi dan kreativitas baru dalam produk dan layanan mereka, berkontribusi terhadap diversifikasi ekonomi dan pengembangan industri kreatif.
Manfaat UMKM
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memberikan berbagai manfaat yang signifikan bagi perekonomian, masyarakat, dan pembangunan secara keseluruhan. Berikut beberapa manfaat dari UMKM:
- Penciptaan Lapangan Kerja: UMKM merupakan penyedia utama lapangan kerja di banyak negara, termasuk Indonesia. Mereka memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat lokal, baik di perkotaan maupun di pedesaan, yang secara langsung mengurangi tingkat pengangguran.
- Kontribusi terhadap PDB: UMKM memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) melalui kegiatan produksi, penjualan, dan konsumsi barang dan jasa. Kontribusi ini membantu mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
- Pemberdayaan Ekonomi Lokal: UMKM sering menjadi tulang punggung ekonomi lokal, terutama di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh perusahaan besar. Mereka memfasilitasi distribusi pendapatan yang lebih merata di masyarakat.
- Promosi Inklusi Keuangan: Dengan memberikan akses terhadap pembiayaan dan layanan keuangan bagi para pelaku UMKM, mereka membantu meningkatkan inklusi keuangan di tingkat masyarakat yang lebih luas.
- Pengembangan Keterampilan dan Kapasitas: UMKM memainkan peran penting dalam pengembangan keterampilan dan kapasitas para pelaku usaha. Mereka sering kali menjadi tempat bagi pemilik usaha dan karyawan untuk memperoleh pengalaman kerja dan pendidikan informal yang berharga.
- Pengembangan Kreativitas dan Inovasi: UMKM sering kali menjadi tempat inovasi baru dalam produk dan layanan, yang mendorong pertumbuhan sektor ekonomi yang lebih luas dan memperkaya ekosistem bisnis lokal.
- Resilien Ekonomi: Karena fleksibilitas dan adaptabilitas mereka, UMKM memiliki kemampuan untuk bertahan dan pulih lebih cepat dalam menghadapi krisis ekonomi atau perubahan pasar yang tiba-tiba.
- Pengurangan Kemiskinan: Dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan mendorong inklusi ekonomi, UMKM dapat berperan dalam mengurangi tingkat kemiskinan di masyarakat.
Tips Mengembangkan UMKM
Berikut beberapa tips yang dapat membantu dalam mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM):
- Pahami Pasar dan Pelanggan Anda: Lakukan studi pasar untuk memahami kebutuhan masyarakat. Hal ini akan membantu Anda dalam mengembangkan produk atau layanan yang tepat sasaran dan meningkatkan daya tarik bisnis Anda.
- Manfaatkan Teknologi: Adopsi teknologi dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional, mencapai pasar yang lebih luas melalui platform online, dan mengoptimalkan proses bisnis seperti manajemen inventaris, pemasaran digital, dan layanan pelanggan.
- Bangun Branding yang Kuat: Branding yang kuat dapat membantu membedakan bisnis Anda dari pesaing dan menciptakan citra yang positif di mata pelanggan. Pertimbangkan desain logo, identitas merek, dan kualitas produk atau layanan sebagai bagian dari strategi branding Anda.
- Jaga Kualitas Produk atau Layanan: Fokus pada kualitas produk atau layanan Anda adalah kunci untuk mempertahankan dan menarik pelanggan baru. Pastikan untuk selalu mengutamakan kepuasan pelanggan dengan produk yang berkualitas dan layanan yang baik.
- Pengelolaan Keuangan yang Bijaksana: Kelola keuangan bisnis dengan hati-hati. Buatlah anggaran, pantau arus kas, dan kelola utang dengan baik untuk menghindari masalah keuangan yang dapat menghambat pertumbuhan bisnis.
- Pengembangan Jaringan dan Kemitraan: Bangun dan jaga hubungan dengan pelanggan, pemasok, dan mitra potensial lainnya. Kemitraan strategis dapat memperluas jangkauan pasar, menyediakan akses ke sumber daya tambahan, dan membuka peluang baru.
Sekian Artikel tentang pengertian UMKM. UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memiliki dampak besar terhadap perekonomian Indonesia meskipun ukurannya terkesan kecil. Menurut Menteri Koperasi dan UKM, UMKM berhasil menciptakan 1,9 juta lapangan kerja baru pada tahun 2023 dan menyerap 97% tenaga kerja di Indonesia. Pengelompokan UMKM didasarkan pada kriteria seperti jumlah aset, omzet, dan jumlah karyawan, yang memegang peran penting dalam distribusi pendapatan dan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara. UMKM juga dikenal sebagai tulang punggung ekonomi lokal, mendorong inklusi keuangan, dan mempromosikan inovasi serta kreativitas dalam pengembangan produk dan layanan.
Krishand Software kini menyediakan berbagai program yang memudahkan tugas-tugas perpajakan, akuntansi, penjualan, dan lainnya. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Krishand di 021-7363764 atau melalui WhatsApp di 08567819191
Lihat Juga: Aplikasi Payroll