Pengertian Rencana Anggaran Biaya

rancangan anggaran biayaDalam menjalankan bisnis, Anda perlu merencanakan anggaran. Tanpa perencanaan anggaran yang jelas dan detail, maka bisnis tidak akan maju atau berkembang sesuai keinginan. Oleh karena itu, mereka yang ingin memasuki dunia bisnis perlu memahami perencanaan anggaran. Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan fungsinya.

Pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Rencana Anggaran Biaya atau yang biasa disebut RAB merupakan perkiraan biaya yang nantinya akan digunakan untuk melakukan suatu kegiatan, baik usaha maupun proyek. Di beberapa perusahaan, proyek atau event, perencanaan anggaran merupakan dokumen wajib untuk melihat besaran biaya yang akan digunakan. Perencanaan perlu dilakukan untuk menentukan biaya yang dibutuhkan agar keuangan lebih terarah.

Selama pelaksanaan proyek, misalnya, rencana anggaran ini menjadi dasar apakah kontraktor dapat mengajukan penawaran atau tidak. Semakin menjanjikan rencananya, semakin tertarik kontraktor dalam penawaran. Rencana anggaran sudah mencakup tahap perencanaan, pemilihan material dan berbagai biaya lainnya seperti upah pekerja dan biaya tenaga kerja.

Proyek dan bahkan kesepakatan atau acara yang dilakukan tanpa perencanaan anggaran yang terperinci menyebabkan pembengkakan biaya. Hal ini karena pembelian atau pengadaan alat dan bahan serta pengoperasiannya tidak terkontrol dengan baik sehingga pengeluaran tidak terarah. Inilah sebabnya mengapa proyek atau transaksi sering gagal karena perencanaan anggaran yang buruk.

Fungsi Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Berikut beberapa fungsi dibuatnya RAB, yaitu:

  1. Sebagai Proyeksi Anggaran

RAB membantu para pengusaha merencanakan berapa anggaran dan modal yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnisnya. Estimasi modal harus masuk akal sampai proyek selesai, bukan berhenti di tengah jalan karena kehabisan modal.

  1. Mencapai Tujuan yang Diharapkan

RAB dirancang agar kegiatan yang direncanakan dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuannya. Rencana anggaran yang terperinci juga membantu untuk menyesuaikan skala prioritas dalam kebutuhan bisnis.

  1. Dokumentasi Kebutuhan

Sebagai dokumen-dokumen yang diperlukan nantinya, seperti data keuangan, aset, dan surat-surat operasional. Apabila tujuan dari perancangan RAB ini terlaksana dengan baik maka pengusaha tidak akan menemui kendala biaya dalam kegiatan yang dilakukan nantinya.

Komponen Dalam Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Komponen yang penting untuk menyusun RAB adalah:

  1. Uraian Pekerjaan

Dalam menyusun RAB, komponen penting yang perlu dijelaskan adalah pembagian kerja. Nantinya, pekerjaan para pekerja akan lebih jelas dan efektif.

  1. Volume Pekerjaan

Volume pekerjaan yang dimaksud menunjukkan seberapa luas cakupan usaha atau usaha yang akan dijalankan.

  1. Upah Pekerja

Setiap pengusaha pasti membutuhkan tenaga kerja untuk menjalankan usahanya. Oleh karena itu, upah pekerja perludianggarkan dengan baik.

  1. Harga Satuan

Terdiri dari harga satuan barang, volume pekerjaan, jumlah barang dan harga satuan pekerjaan yang akan dilakukan.

  1. Material Bahan Bangunan

Material bahan yang nantinya akan digunakan untuk keperluan proyek Anda. Pilih bahan dan bahan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

  1. Total Biaya

Total semua biaya yang diperlukan untuk kebutuhan Anda. Jika ya, perkirakan kebutuhannya dengan modal yang Anda miliki.

Faktor Penting Dalam Proses Pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Pembuatan RAB tidak harus menggunakan sistem khusus. Akan tetapi, terdapat beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan, yaitu:

  1. Waktu dan tujuan penggunaan anggaran

Waktu dan tujuan penggunaan anggaran adalah hal pertama yang perlu Anda tentukan untuk merancang RAB. Karena tujuan yang ditetapkan di awal membantu Anda mendapatkan gambaran tentang biaya yang diperlukan. Waktu juga sangat berpengaruh dalam membentuk RAB. Karena estimasi waktu membantu Anda mengetahui strategi bisnis apa yang ingin dicapai dengan modal yang ada.

  1. Daftar Kebutuhan

Faktor berikutnya adalah menentukan daftar kebutuhan. Selain itu tentukan pula skala prioritas kebutuhan yang diinginkan. Anda bisa mulai dengan daftar persyaratan yang diurutkan berdasarkan modal yang tersedia. Anda juga dapat mengelompokkan kebutuhan menurut cara perolehannya. Misalnya, menyewa dan membeli barang atau jasa. Pembuatan RAB dapat dituliskan secara detail sehingga nantinya semua kebutuhan yang diperlukan dapat terpenuhi secara lengkap. Serta perhitungan kebutuhan yang ada.

  1. Lakukan estimasi dan riset harga berdasarkan rencana anggaran yang telah digariskan secara keseluruhan

Anda perlu mulai merencanakan perkiraan. Estimasi yang mungkin Anda buat harus dibuat secara realistis berdasarkan kondisi. Tujuannya adalah agar RAB dapat bertindak lebih fokus dan berbasis kebutuhan dan agar proyek dapat berjalan tanpa kekurangan dana. Anda dapat melakukan riset harga untuk harga satuan dari setiap kebutuhan yang termasuk dalam RAB. Contoh-contoh yang ada juga harus melalui proses penelitian pendahuluan yang relevan dengan keadaan sebenarnya.

  1. Proses Rekapitulasi dan Evaluasi

Setelah semua data kebutuhan terpenuhi, Anda perlu melakukan rekapitulasi. Ini merupakan hal yang wajib dan tidak dapat dipisahkan dalam perencanaan biaya. Setelah rekap, jangan lupa untuk melakukan evaluasi juga. Tujuannya adalah untuk membawa perkiraan sesuai dengan kendala anggaran.

Demikian penjelasan artikel Pengertian RAB dan Fungsinya, untuk membantu Anda membandingkan antara RAB dan transaksi yang sebenarnya, Anda dapat menggunakan program sebagai alat bantu. Krishand Software menawarkan program Krishand General Ledger untuk membantu Anda mengelola laporan anggaran dengan transaksi bisnis aktual. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi website kami dengan mengklik Krishand Software.