Setiap negara pasti menginginkan nilai mata uangnya kuat. Namun, dalam keadaan tertentu, pemerintah terpaksa menurunkan nilai mata uangnya atau melakukan apa yang disebut devaluasi. Devaluasi adalah kebalikan dari inflasi. Bagi Anda yang menjalankan bisnis, penting untuk memahami pengertian devaluasi. Istilah devaluasi sering dikaitkan dengan jatuhnya nilai mata uang suatu negara terhadap nilai mata uang asing.
Jika terjadi devaluasi, negara mengintervensi dirinya sendiri agar nilai mata uang domestik tetap stabil. Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai pengertian devaluasi.
Pengertian Devaluasi
Pengertian Devaluasi Menurut KBBI adalah penurunan nilai uang yang dilakukan dengan sengaja terhadap nilai uang luar negeri atau terhadap emas dengan tujuan untuk memperbaiki perekonomian. Namun secara sederhana, devaluasi adalah kebijakan pemerintah melalui bank sentral untuk menurunkan nilai mata uang nasional atau rupiah terhadap mata uang asing guna meningkatkan ekspor.
Adanya kebijakan devaluasi dapat menyebabkan harga yang lebih murah bagi negara lain di pasar luar negeri dan harga yang lebih tinggi di pasar domestik. Jika tingkat devaluasi yang dilakukan oleh negara semakin tinggi, maka daya saing antar negara yang bersangkutan juga semakin meningkat.
Faktor Penyebab Devaluasi
Kebijakan devaluasi adalah upaya pemerintah untuk menyeimbangkan nilai mata uang suatu negara dalam perdagangan internasional. Berikut adalah beberapa faktor lain yang menyebabkan penurunan harga:
- Defisit perdagangan internasional
Alasan utama kebijakan devaluasi pemerintah adalah karena defisit perdagangan internasional. Hal ini terjadi karena lebih banyak barang yang diimpor daripada diekspor. Devaluasi diperkirakan akan membuat neraca perdagangan kembali normal.
- Ekspor lamban
Defisit neraca perdagangan disebabkan ekspor yang rendah. Kurangnya ekspor mungkin karena tingginya nilai mata uang nasional dibandingkan dengan mata uang asing. Akibat devaluasi, harga barang ekspor akan menjadi lebih murah dari sudut pandang asing, dan kegiatan ekspor akan aktif.
- Impor tinggi
Begitu pula sebaliknya, defisit perdagangan muncul karena impor terlalu tinggi. Impor tinggi kemungkinan karena kualitas barang impor lebih baik atau lebih murah. Devaluasi membuat harga barang impor lebih tinggi di mata warga lokal. Hal ini mendorong masyarakat untuk beralih ke produk dalam negeri, sehingga impor menurun.
- Biaya hutang yang berlebihan
Jika pemerintah memiliki utang nasional yang menghambat perekonomian, devaluasi dapat dilakukan untuk menurunkan nilai mata uang. Misalnya, pemerintah harus membayar utang sebesar $2 per bulan dengan bunga atas utangnya saat ini. Jika mata uang terdevaluasi setengahnya, pembayaran bunga hanya $1.
- Tingkat pengangguran tinggi
Perekonomian yang lesu mengurangi kesempatan kerja dan dapat meningkatkan jumlah pengangguran di suatu negara. Pemerintah dapat melakukan devaluasi untuk meningkatkan perekonomian negara.
Tujuan Devaluasi
Berikut adalah beberapa tujuan devaluasi yang dilaksanakan oleh pemerintah, antara lain:
- Memperkuat ekonomi dalam negeri dengan cara menggunakan produk lokal, sehingga produk lokal dapat bersaing di dalam dan luar negeri. Dengan seiring meningkatnya harga produk impor, maka masyarakat akan beralih untuk lebih memilih produk lokal.
- Dengan demikian, barang lokal akan semakin menguasai pasar dan mendorong terciptanya iklim usaha yang sehat. Hal ini disebabkan meningkatnya konsumsi produk lokal, yang sekaligus akan mendorong iklim usaha domestik yang lebih kompetitif.
- Mendorong ekspor dan pembatasan impor. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki neraca pembayaran atau balance of payment untuk mencapai titik ekuilibrium atau ideal. Titik ideal ini merupakan keadaan saat perekonomian negara menjadi lebih sehat dengan intensitas antara nilai impor dan ekspor yang seimbang.
- Pencapaian neraca pembayaran pada akhirnya dapat membawa nilai tukar ke keseimbangan, menjadikannya lebih stabil. Selain itu, devaluasi juga dapat menyebabkan peningkatan cadangan devisa negara.
Jenis Devaluasi
Menurut The Financial Benefit, terdapat beberapa jenis devaluasi yang berbeda berdasarkan temponya.
- Devaluasi halus
Devaluasi halus mempengaruhi depresiasi hingga 5 persen per tahun. Devaluasi ini hampir tidak berdampak pada perekonomian, karena nilainya tidak melebihi rata-rata fluktuasi nilai tukar.
- Devaluasi sedang
Depresiasi sedang, berdampak terhadap depresiasi antara 5-15 persen per tahun. Devaluasi berikut merangsang ekspor karena harga produk dengan mata uang asing turun.
- Devaluasi cepat
Devaluasi cepat adalah devaluasi yang mempengaruhi depresiasi 15 sampai 25 persen per tahun. Depresiasi ini mendorong ekspor, namun konsumen domestik mulai merasakan apresiasi yang signifikan terhadap nilai impor. Devaluasi yang cepat bisa baik untuk negara-negara dengan neraca perdagangan yang positif. Karena dalam hal ini, keuntungan dari peningkatan ekspor menutupi kerugian dari peningkatan biaya impor.
- Devaluasi terus menerus
Devaluasi terus-menerus merupakan devaluasi yang mempengaruhi depresiasi lebih dari 25 persen per tahun. Jenis devaluasi ini dapat merugikan perekonomian nasional dan menjadi faktor penyebab krisis ekonomi. Di sisi lain, situasi seperti itu dapat mengurangi permintaan efektif impor, karena impor menjadi lebih mahal dengan sangat cepat. Devaluasi yang sedang berlangsung juga memiliki dampak merugikan yang signifikan terhadap sistem perbankan nasional dan mendevaluasi tabungan mata uang lokal dari bisnis dan individu.
Sekian artikel mengenai Pengertian Devaluasi, untuk melihat artikel menarik lainnya Anda dapat mengunjungi website kami.