Penomoran Bukti Transaksi

Penomoran Bukti TransaksiPada artikel sebelumnya sudah dibahas mengenai merapikan transaksi keuangan perusahaan. Dalam proses merapikan transaksi keuangan perusahaan tentu diperlukan pencatatan transaksi. Proses pencatatan transaksi keuangan perusahaan memerlukan kode bukti untuk mempermudah dalam proses identifikasi dan pencarian data. Pada artikel kali ini kita akan membahas mengengenai penomoran bukti transaksi dan manfaatnya bagi perusahaan.

Pengertian Penomoran Bukti Transaksi

Penomoran bukti transaksi merupakan suatu skema atau kode penomoran dari satu atau beberapa jenis transaksi yang dapat digunakan sebagai identitas atau penanda untuk membedakan antara transaksi satu dengan transaksi lainnya. Penomoran transaksi antar perusahaan dapat berbeda-beda sesuai kebijakan dan kebutuhan perusahaan.

Manfaat Kode Bukti Transaksi

Adapun beberapa manfaat kode transaksi adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai identitas sebuah dokumen
  2. Memudahkan dalam pencarian dokumen
  3. Dapat digunakan sebagai dasar penyimpanan dan pengurutan penyimpanan dokumen
  4. Merapikan laporan transaksi perusahaan berdasarkan transaksi
  5. Mengontrol banyaknya jumlah dokumen.

Komponen Kode Bukti Transaksi

Ada berbagai jenis kode bukti transaksi, namun pada umumnya kode bukti transaksi akan terdapat komponen-komponen sebagai berikut:

  1. Prefix/kode awalan

Prefix/kode awalan merupakan sebuah kode yang digunakan sebagai penanda  penomoran dokumen. Kode awalan dapat dapat berisi kategori, instansi atau identitas lain untuk membedakan satu dokumen dengan dokumen lainnya.

  1. Digit penomoran

Digit penomoran digunakan sebagai penanda urutan suatu dokumen dalam suatu periode transaksi. Digit penomoran dokumen dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dalam satu periode membutuhkan berapa  digit penomoran.

  1. Suffix/ kode akhiran

Kode akhiran merupakan kode tambahan yang diberikan untuk memudahkan proses identifikasi data atau dokumen. Kode akhiran biasanya berisikan bulan dan tahun transaksi, namun tidak menutup kemungkinan akhiran tersebut akan terisi dengan kode lain.

Selain ketiga komponen tersebut ada satu komponen lagi yang biasa mempengaruhi kode bukti transaksi namun tidak masuk dalam pengkodean, yaitu sistem penomoran. Sistem penomoran transaksi dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Penomoran bulanan

Sistem penomoran bulanan merupakan penomoran bukti di mana setiap awal bulan, penomoran transaksi tersebut akan kembali lagi ke nomor urut 1.

  1. Penomoran tahunan

Sistem penomoran tahunan adalah penomoran bukti di mana penomoran transaksi akan berlanjut terus selama masih dalam tahun yang sama.

Otomatisasi Penomoran

Untuk mempermudah penomoran, beberapa software biasanya akan menyediakan penomoran bukti secara otomatis. Penomoran bukti secara otomatis dapat mempermudah pekerjaan user untuk melakukan pencatatan transaksi, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki berbagai jenis transaksi dengan jumlah transaksi  yang banyak setiap bulannya. Salah satu program yang dapat Anda manfaatkan untuk membantu Anda dalam pembuatan penomoran transaksi secara otomatis adalah Krishand Accounting. Dalam program Krishand Accounting terdapat berbagai jenis pencatatan bukti transaksi yang berhubungan dengan transaksi pembelian dan penjualan. Dari masing-masing jenis bukti transaksi tersebut Anda dapat melakukan penomoran bukti secara otomatis dengan cara klik “auto nomor”

Jika Anda tertarik dan ingin tahu lebih lanjut mengenai program krishand Accounting, Anda dapat mengunjung website kami dengan cara klik Krishand Software. Demikian Artikel kali ini, semoga bermanfaat  dan simak artikel-artikel menarik kami selanjutnya.

JP2207