Masyarakat pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya investasi. Yaitu sebuah cara di mana menempatkan modal baik berupa uang atau aset berharga lainnya ke dalam suatu benda, pihak, atau lembaga, dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari hasil penempatan modal tersebut di masa mendatang. (Baca: Pengertian Investasi). Selain investasi ada juga yang namanya divestasi, divestasi sering kali disebut sebagai kebalikan dari kegiatan investasi. Divestasi merupakan kegiatan yang sangat umum dalam dunia bisnis. Pada artikel kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai Pengertian Divestasi.
Pengertian Divestasi
Divestasi adalah aktivitas pelepasan atau pengurangan aset perusahaan. Divestasi biasanya disebut juga sebagai kebalikan dari kegiatan investasi. Jika investasi dilakukan untuk meningkatkan aset yang dimiliki oleh perusahaan atau pribadi agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar, divestasi malah mengurangi aset perusahaan. Oleh sebab itu, divestasi sering dianggap sebagai kegiatan yang negatif karena melakukan pengurangan aset, padahal kegiatan dilakukan untuk menambah keuntungan bagi orang/perusahaan tersebut. Seperti menjual sebagian saham, menjual suatu lini bisnis kepada korporasi lain, dan sebagainya.
Tujuan Divestasi
Tujuan dilakukannya divestasi biasanya untuk menyelamatkan perusahaan dan meningkatkan laba. Selain itu ada tujuan lain mengapa perusahaan melakukan divestasi, antara lain:
- Mengurangi beban dan menambah pendapatan. Beban aset yang dikurangi seperti pajak, biaya perawatan, dan lainnya.
- Fokus pada bisnis yang lebih memberi keuntungan.
- Menghasilkan keuntungan besar di saat yang tepat, seperti menjual kembali instrumen investasi saat harga naik.
- Mengurangi potensi rugi yang lebih besar karena aset yang dijual tidak lagi menguntungkan.
Metode Divestasi
Untuk melakukan divestasi terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan. Berikut metode-metode untuk melakukan divestasi:
- Metode Penjualan
Metode penjualan merupakan metode yang paling umum yang dilakukan pada kegiatan divestasi. Penjualan dilakukan oleh perusahaan pada bentuk unit bisnis, segmen, atau aset kepada perusahaan lain.
- Metode Spin-Off
Metode spin-off dilakukan oleh perusahaan induk dengan mengubah sebuah divisi menjadi entitas atau unit usaha lain yang masih satu bagian dengan perusahaan induk. Dengan menggunakan metode ini saham entitas akan dibagi kepada pemegang saham perusahaan induk. Dengan melakukan spin-off profit yang didapatkan oleh perusahaan bukan berupa uang tunai, melainkan efisiensi biaya.
- Metode Carve Out
Metode carve out merupakan metode divestasi di mana sebuah cabang dari perusahaan induk memisahkan diri menjadi sebuah entitas yang terpisah. Sehingga entitas baru tak ada hubungannya dengan perusahaan induk. Setelah itu, cabang perusahaan tersebut akan ditawarkan sahamnya ke masyarakat.
- Metode Tracking Stock
Metode tracking stock adalah strategi divestasi dengan cara memilih satu unit bisnis yang dianggap paling menghasilkan keuntungan dan menjual sahamnya ke masyarakat. Sekilas, metode tracking stock sama seperti metode carve out. Akan tetapi, pada metode tracking stock, perusahaan induk tidak melepas semua saham unit bisnis sehingga kepemilikan saham terbesar unit bisnis tersebut tetap ada pada perusahaan induk.
Dengan melakukan divestasi, ada sebagian aset yang berpindah tangan ke badan usaha lainnya. Perubahan kepemilikan atas lini bisnis pastinya berpengaruh pada neraca keuangan. Krishand Software menyediakan program Krishand General Ledger. Dengan menggunakan Krishand General Ledger dapat membantu anda dalam membuat beberapa laporan keuangan seperti neraca saldo, laporan laba rugi, laporan arus kas dan beberapa laporan lainnya. Segera hubungi 021-7367364 untuk informasi lebih lanjut.