Valuta Asing Dan Kurs

valuta asing dan kursDalam transaksi jual beli, baik dalam ruang lingkup nasional maupun internasional tentu sudah tidak asing lagi dengan dengan valuta asing dan kurs atau biasa disebut dengan valas dan kurs. Valas merupakan alat pembayaran transaksi yang dapat diterima secara internasional. Akan tetapi masing-masing negara memiliki kebijakan masing-masing, contohnya Indonesia setiap transaksi valas harus dikonversi ke  rupiah untuk kepentingan perhitungan dan pelaporan pajak. Untuk mengkonversi hal tersebut maka ada alat bantu yang namanya kurs. Kurs setiap mata uang berbeda-beda sesuai yang sudah ditetapkan dengan nilai tukar masing-masing negara.

Secara umum valuta asing dapat diartikan sebagai: mata uang yang dapat digunakan sebagai alat tukar/pembayaran pada transaksi perdagangan internasional.

Sementara kurs merupakan nominal/nilai tukar yang digunakan untuk mengkonversi antara valas ke mata uang yang akan digunakan.

Ada beberapa sistem perhitungan kurs untuk menentukan nilai tukar mata uang asing, diantaranya:

1. Sistem Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)

Sistem kurs tetap merupakan sebuah kondisi nilai tukar mata uang ditentukan oleh pemerintah. Hal itu dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk meredam pergerakan harga yang sangat fluktuatif atau diintervensi. Caranya dengan membuat bank sentral suatu negara terlibat secara aktif dalam transaksi valas di negara tersebut.

2. Sistem Kurs Bebas/Mengambang (Floating Exchange Rate)

Sistem kurs bebas sistem dimana kurs hanya berlaku pada tempat terjadinya transaksi, dan pemerintah tidak ikut campur dalam menentukan kurs mata uang. Besarannya bisa berbeda-beda tergantung permintaan dan penawaran mata uang dalam tempat transaksi tersebut. Dengan adanya kebebasan penentuan kurs tersebut, menyebabkan nilai kurs mata uang yang terdapat pada tempat terjadinya transaksi tersebut sangat fluktuatif.

3. Sistem Kurs Mengambang Terkendali/Terkontrol

Sistem kurs Mengambang terkendali/terkontrol ini melibatkan pemerintah melalui bank sentral untuk menentukan alokasi pemakaian valas yang tersedia di negaranya. Sistem ini merupakan kombinasi antara 2 sistem sebelumnya. Antara pasar dan pemerintah sama-sama memiliki wewenang untuk menentukan nilai kurs, namun fungsi pemerintah di sini hanya sebagai kontrol untuk menghindari perubahan yang tajam/signifikan.

Peran pemerintah  dalam hal ini dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:

  1. Dirty Floating : pemerintah melakukan intervensi langsung dengan menjual atau membeli valas
  2. Clean floating: pemerintah melakukan intervensi secara tidak langsung dengan mengatur suku bunga pada negara tersebut.

Fungsi valas dalam bisnis:

  1. Alat tukar dan pembayaran internasional
  2. Alat pengendali kurs
  3. Alat untuk memperlancar perdagangan internasional

Jenis kurs dalam valuta asing:

  1. Kurs Jual. Nilai tukar yang diberikan bank ketika seseorang ingin membeli valuta asing
  1. Kurs Beli. Nilai tukar yang diberikan bank ketika seseorang ingin menjual valuta asing
  1. Kurs Tengah. Nilai rata-rata antara kurs jual dan kurs beli

Sistem perpajakan di Indonesia mewajibkan semua transaksi dalam bentuk valas harus dikonversi dalam rupiah untuk perhitungan pajak ataupun laporan pajak. Dalam laporan pajak badan perlu adanya lampiran laporan keuangan. Untuk perusahaan yang melakukan transaksi dalam bentuk valas, tentu akan menjadi PR tersendiri untuk mengkonversi nilai transaksi valas kedalam rupiah serta menghitung keuntungan/kerugian selisih kurs transaksi dengan kurs pada akhir periode. Untuk membantu hal tersebut program Krishand General Ledger dilengkapi dengan fitur multi currency dan pembuatan laba/rugi selisih kurs secara otomatis. Agar lebih tahu tentang program Krishand General Ledger bisa klik Krishand Software. Demikian artikel Valuta Asing dan Kurs, semoga bermanfaat 😊

JP1020