Apa Itu Prive? Berikut Pengertian, dan Pengelolaannya

prive

Dalam akuntansi, pasiva biasanya terdiri dari kewajiban dan modal. Tidak sedikit perusahaan yang modalnya berasal dari beberapa orang, dan setiap orang berhak untuk melakukan penarikan atas investasi yang dia setorkan ke perusahaan tersebut. Dalam akuntansi kegiatan tersebut dinamakan dengan Prive atau withdrawl. Pada dasarnya penarikan modal dapat dilakukan setiap saat tetapi kembali lagi ke kebijakan perusahaan apakah ada aturan tertentu atau tidak. Prive biasanya ada pada perusahaan dalam bentuk perseroan komanditer (CV) sementara untuk perseroan terbatas (PT) biasanya disebut dengan dividen.

Secara umum prive dapat diartikan sebagai: Penarikan modal yang dilakukan oleh investor terhadap modal perusahaan untuk keperluan pribadi.

Investasi yang disetorkan ke perusahaan dari investor dapat berupa:

  1. Investasi berbentuk uang kas/bank.
  2. Investasi berbentuk barang dagangan.
  3. Investasi berbentuk aktiva (tetap dan tidak tetap).

Sesuai bentuk investasi yang disetorkan, pengambilan Prive bukan merupakan objek pajak bagi anggota perseroan komanditer (pemilik CV) (pasal 4 ayat (3) i Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan) dan bukan merupakan biaya bagi perseroan komanditer (CV) (pasal 9 ayat (1) a Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan) maka prive dapat dapat dilakukan dalam bentuk:

  1. Uang Kas/bank
  2. Barang Dagang
  3. Aktiva (baik aktiva tetap maupun tidak tetap)

Yang termasuk dalam kategori pengambilan prive antara lain :

  1. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun.
  2. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi anggota perseroan komanditer (CV).
  3. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham.
  4. Penarikan modal oleh anggota perseroan komanditer.

Dampak pengambilan prive akan berpengaruh terhadap ekuitas perusahaan. Dalam laporan akuntansi memiliki saldo debet, sehingga ekuitas perusahaan akan berkurang ketika diperhitungkan diakhir periode.

Mengelola Prive agar pengambilannya tidak terlalu berdampak pada kinerja perusahaan:

  1. Pengambilan aktiva atau harta dalam bentuk kas sebaiknya tidak melebihi laba yang diperoleh
  2. Perusahaan sebaiknya menyediakan dana cadangan sehingga apabila ada keperluan tidak terduga yang dikeluarkan, perusahaan masih memiliki dana untuk membayarnya
  3. Pemisahan dana pribadi dan modal perusahaan harus jelas
  4. Perlunya kebijakan untuk batasan pengambilan prive supaya lebih terkontrol
  5. Lakukan evaluasi atas penggunaan prive agar tidak melebihi dana yang ada di perusahaan.

Pengelolaan pengeluaran atas dana perusahaan seringkali menjadi PR tersendiri bagi perusahaan. Maka dari itu perlu adanya alat bantu yang dapat menampilkan laporan pengeluaran dana perusahaan yang sudah dicatat/dijurnal. Krishand software menyediakan krishand General Ledger untuk membantu Anda dalam menampilkan laporan atas lawan transaksi dari kas/bank yang sudah  dijurnal sebelumnya. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai program Krishand General Ledger Anda bisa klik Krishand Software. Demikian artikel tentang pengeluaran Prive, semoga bermanfaat 😊

JP0920